BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal
telah mempelajari bahwa estrogen dan progesterone memberikan umpan balik
terhadap kelenjar hipofisis melalui hipotalamus
Melalui hipotalamus dan hipofisis, esterogen dapat
menghambat pengeluaran folikel stimulating hormone (FSH) sehingga perkembangan
dan kematangan folikel de graf tidak terjadi. Disamping itu progesterone dapat menghambat pengeluaran (LH) esterogen
mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencapai uterus–endometrium
yang belum siap untuk menerima implantasi.
Fungsi komponen progesteron :
1.
Rangsangan balik ke hipotalamus
dan hipofis, sehingga pengeluaran LH tidak terjadi dan penghambat ovulasi.
2.
Progesteran mengubah
endometrium, sehingga kapasitas spermatozoa tidak berlangsung.
3.
Mengentalkan lendir serviks
sehingga sulit di tembus spermatozoa.
4.
Menghambat peristaltik tuba,
menyulitkan konsepsi.
5.
Menghindari implantasi, melalui
perubahan struktur endometrium.
Program KB di Indonesia juga mengalami perubahan
orientasi dari nuansa demografis ke nuansa program kesehatan reproduksi yang
didalamnya terkandung pengertian bahwa KB adalah suatu program yang dimaksudkan
untuk membantu pasangan atau perorangan dalam mencapai tujuan reproduksinya. Sehingga
pelayanan KB diarahkan untuk memenuhi kualitas dan hak memilih metode yang
tepat sebagai perwujudnya pemenuhan hak – hak reproduksi.
1.2.1 Tujuan
Umum
1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik
dan mental ibu dan memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih KB yang sesuai.
2. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi
selama pemakaian KB
1.2.2 Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu
mengembangkan persiapan terhadap akseptor KB
1.3 Manfaat
Bagi Pasien
1. Pasien
dapat mengetahui KB apa yang sesuai dengan dirinya
2. Pasien
dapat lebih tenang dalam menghadapi masalah dalam menentukan kapan dia ingin
hamil lagi atau tidak
3. Pasien
dapat mengerti efek samping dalam penggunaan KB
Bagi Masyarakat
1. Masyarakat menjadi bertambah
pengetahuan tentang KB
2. Masyarakat menyadari
pentingnya KB
3. Masyarakat dapat ikut
berpartisipasi dalam pelayanan KB
Bagi Mahasiswa
1. Mahasiswa dapat
mengenal secara dini ketidakcocokan, komplikasi yang mungkin terjadi selama
penggunaan KB
2. Mahasiswa mampu
mengerti tentang pelayanan KB
3. Mahasiswa lebih
terampil dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu akseptor KB
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1.1 Konsep Dasar Teori
A. Farmasi Yang menemukan Suntikan KB
1.
Upjohn company (1985)
a.
Depo provera yang mengandung
medoxy progesteron acetate 150 mgr
b.
Cyclofem yang mengandung
medoxyprogesteron acetate 50 mgr dan koroponen estrogen
2.
Schering AG (1957)
Norigest 200 mgr yang merupakan devirat testosterone
(Manuaba, 1998:444)
B.
Mekanisme Kerja Suntikan KB
Mekanisme kerja komponen progesteron atau derivate
testoteron adalah :
a. Menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum
b. Mengentalkan
lendir serviks, sehingga sulit ditembus spermatozoa
c. Perubahan
peristaltik tuba fallopii, sehingga konsepsi di hambat
d. Mengubah suasana
endometrium, sehingga tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi
(Manuaba, 1998 : 444)
C. Keuntungan dan Kerugian Suntikan KB
- Keuntungan
suntikan KB :
1.
Pemberiannya sederhana setiap 8
minggu sampai 12 minggu
2.
Tingkat efektitasnya tinggi
3.
Hubungan seks dengan suntikan
KB bebas
4.
Pengawasan medis yang ringan
5.
Dapat di pakai – di berikan
pasca persalinan, pasca keguguran atau pasca menstruasi
6.
Tidak mengganggu pengeluaran
laktasi dan tumbuh kembang bayi
7.
Pemberian KB cyclofem di
berikan setiap bulan dan peserta KB mendapatkan menstruasi
- Kerugian Suntikan KB
1.
Perdarahan yang tidak menentu
2.
Terjadi amenorre (tidak datang
bulan) berkepanjangan
3.
Masih terjadi kemungkinan hamil
(Manuaba, 1998 : 445)
D. KAPAN SUNTIKAN KB DAPAT DIBERIKAN
1.
Pasca persalinan
-
Segera ketika masih di RS
-
Jadwal suntikan berikutnya
2.
Pasca – abortus
-
Segera setelah perawatan
-
Jadwal waktu suntikan
diperhitungkan
3.
Interval
-
Hari kelima menstruasi
-
Jadwal waktu diperhitungkan
(Manuaba, 1998 : 445)
2.2
Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan
I.
Pengkajian
A.
Data Subyektif
1.
Biodata
a.
Nama
Nama penderita dan suaminya di tanyakan untuk mengenal dan memanggil
penderita dan tidak keliru dengan klien lain.
Nama yang jelas dan lengkap. Bila perlu
ditanyakan nama panggilan sehari-hari.
( Depkes RI, 1995 : 13
)
b.
Umur
Metode
KB suntik merupakan salah satu pilihan metode kontrasepi yang dapat bertujuan
menjarangkan kehamilan, selain pilihan IUD dan pada fase menjarangkan kehamilan
ini sangat cocok untuk ibu yang berusia 20-35 tahun.
(Hanafi Harianto,
2004:31)
c.
Agama
Agar bila timbul
keadaan gawat segera dapat diketahui siapa yang dihubunginya, misalnya : bila
penderita beragama katolik, pada waktu ada bayangan masuk perlu dipanggil
seorang penderita.
d. Pendidikan
Pendidikan
rendah atau bahkan tidak berpendidikan akan lebih sulit menerima penjelasan
yang diberikan walaupun pada akhirnya insting keibuan akan lebih berperan dalam
perawatan terhadap bayinya. Makin rendah pendidikan ibu, kematian bayi akan
makin tinggi.
(Depkes RI, 1992 : 7-9)
e.
Pekerjaan
Pekerjaan suami /
istri untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi agar nasehat
kita sesuai. Juga untuk mengetahui apakah pekerjaan mengganggu, misal : bekerja
di pabrik rokok, mungkin zat yang dihirup akan berpengaruh terhadap janin.
(Christina, 1971 : 85)
f.
Alamat
Untuk mengetahui ibu
tinggal di mana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya sama. Agar dapat
dipastikan ibu yang mana yang hedak ditolong dan kunjungan penderita.
2. Keluhan
utama
Setelah penyuntikan cyclofem biasanya ibu mempunyai efek
yang kuat seperti amenore, mual, pusing, muntah.
(Sarwono P, 2006:37)
3. Riwayat
Obstetri
- Haid
Dalam riwayat haid perlu di kaji tentang siklus haid.
Jumlah perdarahan saat haid. Karena efek samping dari penggunaan kontrasepsi
jenis suntik adalah terjadi gangguan haid berupa spooting. Berkurangnya panjang
siklus haid dan kemungkinan juga bisa terjadi amenorre oleh karena itu bagi ibu
yang memiliki riwayat haid yang sangat banyak sangat cocok bila menggunakan
kontraseps suntik karena mengurangi resiko terjadinya perdarahan hebat.
(Hanafi Hartanto, 2004:183)
4. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Bagi ibu yang memiliki riwayat atau
sedang menderita penyakit trombo flebitis akut / trombo emboli, penyakit hati
akut, tumor hati jinak atau ganas, karsinoma atau tersangka Ca mammae, penyakit
jantung, hipertensi, DM dianjurkan untuk tidak memakai kontrasepsi jenis suntik
karena kondisi tersebut merupakan kontra indikasi untuk pemakaian kotrasepsi
jenis suntik.
(Hanafi Hartanto, 2004:189)
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam riwayat kesehatan keluarga perlu
dikaji adanya penyakit turunan seperti hipertensi, Dm, kanker / keganasan
karena bisa ada anggota keluarga yang menderita penyakit tersebut tidak menutup
kemungkinan bahwa ibu juga menderita hal yang sama. Padahal hal tersebut
merupakan kontraindikasi untuk pemakaian kontrasepsi suntik.
(Hanafi Hartanto, 2004:189)
6. Riwayat
KB
Kontrasepsi suntik dapat digunakan oleh
ibu yang tidak cocok menggunakan kontrasepsi seperti oral, IUD, KB sederhana
maupun metode alamiah. (Hanafi
Hartanto, 2004:190)
7. Pola
kebiasaan sehari - hari
1)
Nutrisi
Makan : lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya
2)
Eliminasi
Tidak ada gangguan infeksi saluran kemih, leukore
3)
Istirahat / tidur
Gangguan tidur yang dialami ibu akseptor KB suntik
sering disebabkan karena efek samping yang ditimbulkan dari KB suntik tersebut
(mual, pusing)
4)
Aktifitas
Rasa lesu dan tidak bersemangat melakukan aktifitas di
sebabkan oleh mual dan pusing
5)
Keadaan Psikososial
Terjadi perubahan body image karena berat badan yang
meningkatkan dan adanya jerawat dan cloasma.
B.
Data
Obyektif
1.
Keadaan
Umum : syarat KB suntik salah satunya adalah keadaan umum ibu, berat badan
sekarang harus juga di kaji dan harus di jelaskan pada ibu bahwa efek samping
dari kontrasepsi suntik adalah peningkatan berat badan 5 kg pada tahun pertama.
2.
Tanda
– tanda Vital
-
Tekanan
darah
Pada awal pemakaian KB suntik
tekanan darah harus dalam batas normal, yaitu antara 110/60 – 120/80 mmHg
karena beberapa minggu setelah penyuntikan, tekanan darah dapat meningkat
antara 10-15 mmHg.
-
Respirasi
Pada
pemakaian kontrasepsi hormon (suntik) dapat menyebabkan pernafasan cepat dan
dangkal pada ibu dengan kemungkinan mempunyai penyakit jantung dan paru-paru
3.
Pemeriksaan
fisik
-
Mata
Konjungtiva
tidak pucat, sklera tidak kuning
-
Leher
Tidak
ditemukan peninggian vena jugularis yang menunjukkan ibu menderita penyakit
jantung
-
Buah
dada
Tidak
terdapat benjolan up normal pada mammae yang dicurigai kemungkinan adanya
kehamilan awal penyuntikan mamae terasa tegang
-
Abdomen
Uterus
tidak teraba keras / tidak teraba balotement yang menunjukkan adanya kehamilan
-
Ekstremitas
Tidak
ada varices
-
Genetalia
Tidak ada
tanda chadwick (kebiruan pada vagina) yang menunjukkan adanya kehamilan
II.
ASSESMENT/DIAGNOSA KEBIDANAN
PAPIAH umur 20-30
tahun maksimal 35 tahun akseptor KB suntik, jumlah anak.
-
Cemas
-
Body image
III. PLANNING
PAPIAH umur 20 – 30 tahun, akseptor KB suntik, jumlah
anak
Intervensi :
1.
Kaji pengetahuan ibu tentang KB
suntik
R/ Mengetahui pandangan dan harapan ibu tentang
KB suntik
2. Menjelaskan efek samping dan cara
mengatasinya bila ibu belum mengetahuinya
R/ Ibu mampu mengenali efek samping
dan mampu mengatasi
3. Berikan suntikan cyclofem
R/ Berfungsi mencegah kehamilan
4. Ajarkan ibu untuk datang kembali 1
bulan kemudian
R/ Jadwal penyuntikan yang terlambat
dapat menyebabkan kadar hormon dalam tubuh menurun yang memungkinkan resiko
terjadinya kehamilan
5. Anjurkan ibu agar segera periksa jika
terjadi keluhan
R/ Deteksi dini adanya kelainan
dan pencegahan komplikasi
IV. IMPLEMENTASI
1.
Mengkaji pengetahuan ibu
tentang KB suntik
R/ Menanyakan pada ibu kegunaan suntik KB, keuntungan memakainya dan
harapan ibu menggunakan suntikan 1 bulan.
2.
Menjelaskan
efek samping dan cara mengatasinya bila ibu belum mengetahuinya.
R/ Kerugian Suntikan KB
perdarahan yang tidak menentu, terjadi amenore (tidak datang bulan)
berkepanjangan dan masih terjadi kemungkinan hamil.
3.
Memberikan
suntikan cyclefem.
4.
Mengajarkan
ibu untuk datang kembali 1 bulan kemudian.
5.
Menganjurkan ibu agar segera periksa jika
terjadi keluhan
V. EVALUASI
S : Ibu mengatakan sudah mengerti tentang efek
samping dan cara penanggulangan suntik KB
O : Ibu terlihat percaya diri dan penuh
perhatian terhadap apa yang telah diberitahukan
A : PAPIAH dengan suntik Cyclofem
P : Intervensi
dilanjutkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA
AKSEPTOR KB
PENGKAJIAN
Tempat Pengkajian : BPS
TITIK HARYATI Amd. Keb
Tanggal : 26 Juni
2012 Jam
: 18. 30 wib
No RM :
Nama : Ny. Y Nama
Suami : Tn. H
Umur : 23 tahun Umur : 26 Th
Agama : islam Agama : islam
Suku/bangsa : Indonesia Suku/bangsa : indo
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : petani
Penghasilan : - Penghasilan : -
Alamat :
Bibrik RT 18
Cara Masuk :
Datang sendiri Rujukan
dari :
A. DATA SUBYEKTIF
1.
Keluhan utama : ibu mengatakan peserta suntik KB 1
bulanan selama 2 tahun, anak 1 berumur 2,5 tahun.
2.
Riwayat menstruasi :
a.
Usia menarche : +/- 12 tahun
b.
Jumlah darah haid : +/- 3 pembalut/hari
c.
Lama haid : +/- 7 hari
d.
Fluor albus : sebelum/saat/sesudah
haid
e.
Keluhan saat haid :
dismenorhoe spoting menorrhagia
premenstrual
syndrome dll
3.
Riwayat kehamilan, persalinan, nifas
yang lalu
PI……………………Ab0………………..HidupI……………………
No
|
Tgl/Bln/Thn partus
|
Tempat partus
|
Umur kehamilan
|
Jenis persalinan
|
Penolong
persalinan
|
Penyulit saat
lahir/nifas
|
Anak jen-kel/BB/TB
|
Keadaan anak sekarang
|
1
|
2-10-09
|
BPS
|
39 mggu
|
spntan
|
bidan
|
-
|
PR/2900/49
|
hidup
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
Riwayat penyakit yang pernah
diderita/operasi :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita
penyakit menaun (jantung, paru-paru) menurun (kencing manis, asthma, darah
tinggi) dan ibu tidak menderita penyakit menular seperti HIV-AIDS
pernah dirawat : ya/tidak kapan
:…-…. Dimana :……-….
Pernah operasi : ya/tidak Kapan
:…-…. Dimana : …-……..
Lain-lain : ……-……….
Riwayat penyakit ginekologi/kandungan sebelumnya :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita
penyakit kandungan seperti miom, kanker rahim, kanker serviks dll
Riwayat penyakit keluarga (ayah, ibu, mertua) yang pernah menderita
sakit :
Ibu mengatakan
tidak sedang menderita penyakit menaun (jantung, paru-paru) menurun (kencing
manis, asthma, darah tinggi) dan ibu tidak menderita penyakit menular seperti
HIV-AIDS
Status perkawinan : ya/tidak
Kawin …1….kali, usia kawin 1……19……tahun, lama menikah 1…3…tahun,
lama menikah 2…-….tahun, lama menikah 3……-…..tahun, lama menikah 4…-….tahun
5.
Riwayat psiko sosial ekonomi
a.
Respon ibu dan suami terhadap program
KB :
Ibu mengatakan suami
sangat mendukung program KB yang telah dipilih oleh istrinya.
b.
Pengambil keputusan dalam
keluarga :
Ibu mengatakan semua
keputusan dalam masalah diselesaikan melalui musyawaroh bersama anggota
keluarga.
c.
Tempat ber KB yang diinginkan :
Ibu mengatakan hanya
ingin ber KB di tempat bidan Titik Desa Bibrik.
d.
Pengetahuan ibu dan suami
tentang kesehatan reproduksi :
Ibu mengatakan ibu
dan suami mengerti tentang pentingnya kesehatan reproduksi bagi kehidupannya.
6.
Riwayat KB dan rencana KB
a.
Metode yang pernah dipakai :
suntik KB suntik 1 bulan , lama : 2 bln/thn
b.
Komplikasi dari KB :
Ibu mengatakan
pertama menggunakan suntik KB 1 bulan mengalami gangguan yang dijelasan bidan,
tetapi sekarang sudah tidak ada keluhan.
c.
Rencana KB selanjutnya
Ibu mengatakan ingin mengunakan suntik KB 1
bulan saja soalnya kalau ingin punya anak lagi lebih cepat.
7.
Riwayat ginekologi
infertilitas infeksi
virus PMS endometriosis
polip serviks kanker kandungan operasi kandungan perkosaan
DUB dll
8.
Pola
makan/minum/eliminasi/istirahat
a.
Pola makan :…3….kali sehari rokok
b.
Pola minum :…8…gelas sehari alkohol jamu kopi teh
c.
Pola eliminasi
BAK…+/- 200…..cc/hari,
warna : jernih/kuning/kuning pekat/grosshematuri, BAK terakhir
jam :…17.00…………..
BAB………1……..kali
sehari, karakteristik : lembek/keras, BAB terakhir jam :…15.30……
d.
Pola istirahat :……+/- 8..jam/hari,
tidur terakhir jam :…12.20…
e.
Dukungan keluarga : suami orang tua mertua keluarga
lain
f.
Konsumsi obat ya/tidak sebutkan………-…………
B. DATA OBJEKTIF
1.
Pemeriksaan Umum
a.
Keadaaan umum : baik
b.
Kesadaran : composmentis
c.
TD : 110/70 mmHg
d.
Nadi : 80 .x/menit
e.
Suhu : 36,5 0C
f.
Pernafasan : 25 .x/menit
g.
BB/TB : 52 kg/ 156 cm
2.
Pemeriksaan fisik
a.
Wajah odem/tidak,
cloasma tidak ada
b.
Mata
·
Konjungtiva : anemis/tidak
·
Sclera : ikterik/tidak
pandangan kabur adanya 2 pandangan
c.
Rahang, gigi, gusi : normal/tidak,
gusi berdarah/tidak
d.
Leher pembesaran vena jugularis
pembesaran
kelenjar thyroid
tumor
kolostrum putting
susu menonjol
putting susu
masuk ke dalam p’eau de
orange (seperti kulit jeruk)
massa/tumor
payudara
f.
Axilla : ada pembesaran
kelenjar getah bening/tidak, ada benjolan/tidak
g.
System respiratori : dispneu tachipneu wheezing batuk
sputum batuk darah ronchi keringat
malam
h.
System cardio : nyeri dada murmur palpitasi
i.
Pinggang : nyeri/tidak, skoliosis,
lordosis, kiposis (coret yang tidak perlu)
j.
Ekstremitas atas dan bawah
tungkai simetris/tidak oedema
reflek patela +/+ varises
j. Genetalia
luar : ketuban odem varices
bekas luka anus
hemoroid
3.
Pemeriksaan khusus
a. Abdomen
Inspeksi membesar
dengan arah memanjang melebar
pelebaran vena linea alba linea nigra
striae livide striae albican luka bekas operasi
lain-lain massa/tumor bekas luka
Palpasi nyeri adneksa nyeri tekan massa/benjolan
b. Ginekologi
Palpasi :…………-………..cm, distended/………-………
c. Ano genital
Inspeksi : pengeluaran pervaginam…………-………
Condiloma
: ada/tidak
Inspekulo : vagina (cairan/darah dan luka), portio
(licin/berdungkul, cairan/darah, luka/lesi.
Vaginal toucher tidak dilakukan oleh………-………tanggal…-……..pukul………-…..
Hasil : portio retro/ante, serviks lunak/kaku,………-……
4.
Pemeriksaan penunjang (tidak
dilakukan pemeriksaan penunjang)
C. ASSESMEN/DIAGNOSA KEBIDANAN
Ny. Y PI000I umur 23 tahun akseptor KB 1 bulan,
jumlah anak 1
D. PLANNING
Tanggal : 26 Juni
2012 Jam : 18.35
1.
Jalin hubungan terapeutik
dengan ibu
R/ Terjalin rasa saling percaya dan ibu lebih kooperatif
2.
Jelaskan hasil pemeriksaan pada
ibu
R/
Ibu tahu kesehatannya
3.
Berikan
suntikan cyclofem 0,5 cc IM
R/ Untuk mencegah kehamilan
4. Ajarkan ibu untuk datang kembali 1
bulan kemudian
R/ Untuk mendapatkan KB Cyclofem
selanjutnya
5. Anjurkan ibu agar segera periksa jika
terjadi keluhan
R/ Deteksi dini adanya kelainan dan
pencegahan komplikasi
E. IMPLEMENTASI
Tanggal 26 Juni
2012 Jam
18.40
1.
Menjalin hubungan terapeutik dengan
ibu
R/ Terjalin rasa saling percaya dan ibu lebih kooperatif dengan cara
menyapa dengan ramah dan mendengarkan keluhan ibu.
2.
Menjelaskan hasil pemeriksaan
pada ibu
R/
Ibu tahu kesehatannya yaitu :
Keadaan
baik, kesadaran composmentis
TD : 110/70 mmHg R : 25 x/m
N : 80 x/m S :
36,5 oC
3. Memberikan suntikan cyclofem 0,5 cc IM
R/ Untuk mencegah kehamilan
4.
Menganjurkan
ibu untuk datang kembali 1 bulan kemudian pada tanggal 27 juli 2012
R/ Untuk mendapatkan KB Cyclofem
selanjutnya
5.
Anjurkan
ibu agar segera periksa jika terjadi keluhan
R/
Deteksi dini adanya kelainan dan pencegahan komplikasi
F. EVALUASI
Tanggal 26 Juni
2012 Jam
18. 45
S :
Ibu mengatakan mengerti dan paham tentang penjelasan bidan
Ibu merasa
senang setelah disuntik KB
O :
Keadaan umum baik, kesadaran komposmentis
Ibu tersenyum dan menganggukkan
kepala bertanda ibu jelas dengan penjelasan bidan
A : Ny. Y PI000I umur 23 tahun akseptor KB 1 bulan,
jumlah anak 1
P :
Anjurkan ibu melakukan kunjungan ulang penyuntikkan pada tanggal 27 Juli 2012
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah
penulis mengadakan studi kasus pada Ny. Y akseptor KB suntik 1 bulan dan
memahami penatalaksanaan medis pada klien tersebut, maka penulis akan
memaparkan secara teori dan membandingkan dengan penatalaksanaan dalam praktek.
Adapun perincian pembahasannya sebagai berikut.
Pengkajian
1. Subyektif
Pada kasus ini dilakukan Asuhan Kebidanan pada Ny. Y
Akseptor KB 1 bulan. Ibu akseptor KB dengan keadaan umum ibu, kesadaran
composmentis dan TTV. Hal ini sesuai dengan teori pada Buku Panduan Pelayanan KB dan Kontrasepsi.
2.
Obyektif
Data obyektif meliputi memeriksaan
fisik dan pemeriksaan khusus kebidanan. Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada ibu
meliputi TTV. Semua hasil pemeriksaan dalam batas normal yaitu nadi 80 x/m,
Suhu 365 O C, Respirasi 25 x/m, tekana
darah 110/70 mmHg. Pengkajian ini sesuai dengan teori pada Buku Panduan Pelayanan KB dan Kontrasepsi.
3. Planning
Asuhan
kebidanan pada Ny. Y akseptor KB 1 bulan yang harus dilakukan suntikan
selanjutnya pada 1 bulan kemudian dan apabila terdapat keluhan maka dianjurkan
untuk ke tempat bidan, teori ini terdapat pada Buku Panduan Pelayanan KB dan Kontrasepsi
4.
Implementasi
Pelaksanaan
yang diberikan pada Ny. Y terdapat kesesuaian dengan teori karena
pelaksanaannya sesuai dengan teori dan pelaksanaan yang telah dibuat sebelumnya
dan telah disetujui oleh ibu dan suami.
5. Evaluasi
Evaluasi dari pelaksanaan berjalan sesuai
dengan planning, ibu paham dan mengerti apa yang telah dijelaskan oleh bidan.
BAB V
PENUTUP
4.1
KESIMPULAN
Program KB di Indonesia juga
mengalami perubahan orientasi dari nuansa demografis ke nuansa program
kesehatan reproduksi yang didalamnya terkandung pengertian bahwa KB adalah
suatu program yang dimaksudkan untuk membantu pasangan atau perorangan dalam
mencapai tujuan reproduksinya. Sehingga pelayanan KB diarahkan untuk memenuhi
kualitas dan hak memilih metode yang tepat sebagai perwujudan pemenuhan hak –
hak reproduksi.
Dari hasil
pemeriksaan yang di lakukan betapa pentingnya asuhan sayang ibu pada akseptor
KB. Selain itu sebagai tenaga penolong harus bisa mendeteksi dini berbagai efek
samping dari penggunaan KB Dengan diketahui adanya komplikasi / masalah yang
terjadi sejak dini maka akan lebih cepat pula dilakukan penanganan terhadap
masalah tersebut.
image dan proses penerimaan.
4.2
SARAN
1.
Untuk Petugas Kesehatan
Meningkatkan
pelayanan kesehatan yang lebih baik
2.
Untuk
Masyarakat
Agar masyarakat dapat
meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan mengikuti program KB
DAFTAR
PUSTAKA
Christina, S. Ibrahim, “Perawatan Kebidanan”, Bhatara,
Jakarta, 1993.
Depkes. RI, “Manajemen
Kebidanan”, Pusdiknakes RI, Jakarta, 1995.
Hamilton, Persis Mary, “Dasar-dasar Maternitas”, EGC, Jakarta, 1995.
Manuaba, IBG, “Ilmu
Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana”, EGC, Jakarta, 1998.
Mochtar, Rustam, “Sinopsis Obstetri jilid I”, EGC,
Jakarta, 1998.
Oxorn, Harry, “Patologi dan Fisiologi Persalinan”,
Yayasan Essentia Medica, Jakarta, 1990.
Prawiroharjo, Sarwono, “Ilmu Kebidanan“, YBP-SP, Jakarta,
2000.
Sastrawinata, Sulaiman, “Obstetri Fisiologi”, Elemen, Bandung,
1984.
|