Berikan senyum untuk setiap orang yang kamu temui

Beratnya beban hidup yang kita pikul sekarang, masih banyak orang yang beban hidupnya lebih berat. Tapi itu di dunia,,,
ketika di Akhirat kita tidak tahu apakah beban kita akan lebih ringan atau sebaliknya :)

Minggu, 06 April 2014

KERE MUNGAH MBALE

Pelajaran no 678 “Kere munggah mbale”
Uang ungkin segalanya buat seseorang yang kaya
orang kaya=banyak uang.
Banyak uang= sombong (kebanyakan)

*astaghfirullahhh L
** analisa dari pengamatanku bahwa orang yang selalu menghitung rejeki yang diberikan Allah maka Allah juga akan mengitung rejeki yang akan diberikan kepadanya. Uangnya banyak tapi merasa sedikit, banyak keperluan duniawi, itulah cara Allah menghitung rejeki yang telah di berikanNya tak ada berkah dari semuanya.. selalu merasa kurang dan kurang kurang kurang kurang...hak orang lainpun terkadang diambil untuk menuruti kekurangan harta yang diminta hatinya...
Entahlah...sedikit sekali orang kaya dan rendah hati.. sangat sedikit..

*** doa..
Ya Allah jadikanlah hamba seseorang yang selalu bersyukur kepadamu, yang selalu mengingatmu dan tak pernah melupakanmu...
Ya Allah.. berikanlah kelancaran dan keberkahan rizki kepada hamba dan keluarga hamba, berikanlah kelapangan hati yang seluas-luasnya... amin..





sok Trend dengan Pelajaran No 56



bayangkan.....
Ketika anda sedang duduk dengan teman anda dan membicarakan tentang suatu hal yang lagi trend, dan kita dengan berapi2 saling mengungkapkan semua apa yang kita tahu...
Dan ternyata.......
Ada seseorang yang mendengarkan pembicaraan kita dan dia lebih mengetahui apayang sedang kita bicarakan... hahah kebayang gak sih.. :D maluuu lah broooo....

Pelajaran No 56 05/04/2014
Selalu melakukan pekerjaan kita dengan baik, bukan berusaha menjadi sempurna...
Jangan kepo, jangan sok tahu, jangan sok trend..
Sellooooww aja, menjadi wanita yang baik dan bijak. Berbicara keitka dibutuhkan...
Bisa... pasti bisa....!!!

***curhat

Rabu, 19 Maret 2014

Januari, Februari, Dan Maret 2014



Bulan Januari 2014
Menabung...
Aku sangat berharap semua gajiku dapat ku tabung dan sekalian buat isi-isi Atm.. hee J Tapi sayangnya di sini gak ada bank muamalat, dan kebetulan ATMku hilang.. L bulan kemarin sebenarnya aku mendapatkan gaji pkok(300rb) + 5 partus(150rb) + 1 laporan (20rb). Lumayan lah.. alkhamdulillah... itu gaji pertamaku bekerja di bulan Januari kemarin.. Tapi uang itu gak bisa ku tabung, kemarin ku pakai buat bayar hutang HP (400rb) ke singgih dan seharunya masih ada sisanya.. lha ini??? *_* tak bersisa L
Bulan ferbruari 2014
Uang gaji harus lengkap, yang di pakai buat beli sesuatu yang uang partus aja. Ayo Ning.. kamu pasti bisa J Fighting !!!
Bulan maret  2014
Kayaknya ini bulan rujukan deh,,, kenapa partusnya baru 2 ya *_*, yang di rujuk 3..  bu Marmi juga ngasih uangnya agak lambat, tanggal 16 baru di bayar *_* alamakkkkkk ...

Do’a :
Ya Allah yang Maha Memberi rizki, berikanlah kelancaran ruzki buat hambamu yang suka meminta ini. Amin... dan dekatkanlah jodoh hamba, orang yang sholeh yang bisa membimbing dan memberi contoh buat hamba, anak2 dan keluarga ya Allah... yang bekerja.. dekatkanlah hamba dengan kak Huda, hamba hanya akan meminta kepadamu Ya Allah, pertemukanlah hamba dengannya dengan caramu.... cara yang sungguh indah J J Ya Allah.. bulan Juni nnati ada pendaftaran CPNS, hamba ingin mengikutinya, berikanlah kelancaran sehingga hamba bisa lolos disemua tahap dan hamba bisa bekerja sebagai bidan di puskesmas ya Allah.. ampunilah hambamu yang selalu meminta, hamba hanya bisa berdoa seperti ini ya Allah,, hanya dapat meminta kepadaMu karena Engkaulah yang Maha mengatur segalanya...
Bicara tentang menikah, entah umurku sudah cukup atau belum. Rasanya jiwa dan ragaku belum siap.. tapi entah kenapa ketika mendengar atau melihat orang yang menikah rasanya jadi miris, sesek di dada.. seperti kata mbak nung dan Otem... ya Ampunn. . pikiran apa seh ini??? Sadar Ning... *_* sadar sadar.. jangan hanya berkhayal dan tidak memperhitungkan segala hal.. semuanya harus dihitung, meskipun itu tidak dapat diperhitungkan...
Bissmillah untuk semuanya,,, pasti bisa !!!!!

Who they Are???



Hal kecil yang seharusnya takku pikirkan



Bakhil,, kikir. Mungkin itu kata yang kasar jika di ungkapkan dengan seseorang. Aku hanya akan menulisnya, jadi tak ada orang yang bisa mendengarnya sehingga tak akan membenciku..

Riya,,, mungkin !!!

Itu Gajah dipelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan terlihat jelas... apa coba maksudnya ://///

Jumat, 14 Maret 2014

gremeng-gremeng

ku tak inin banyak bicara tentang hal ini,,
saat ini hanya merasa kurang enak hati, karena dia mungkin,, 
tak perlu banyak berfikir tentang seseorang yang belum tentu menjadi jodoh kita. perasaan ini mungkin secara perlahan2 akan menjadi benci..
aku ingin di pasangkan dengan orang yang sholeh, yang bisa menjadi contoh buat saya, anak dan keluarga. yang bekerja.. ###banyakbangetyamintanya :DDDD

kalau gak minta ma Allah mau minta sama siapa lagi???

kak Ervin bilang..namanya soleh yang kerjaannya melucu :D
lucu... padahal maksudku, orangnya sholeh, dia bekerjaa dan orangnya lucu


Dagangan, madiun.

Jumat, 28 Februari 2014

ASKEB TUMBUH KEMBANG LENGKAP




ASUHAN KEBIDANAN PADA TUMBUH KEMBANG BALITA  An.F USIA 2 TAHUN DENGAN BB TURUN
 DI BPS L,Amd.Keb
KINCANG WETAN












DISUSUN OLEH:
NAMA :MARMININGSIH
NIM : 02.01.10.0009002.01.10.000106

AKADEMI KEBIDANAN GLOBAL MEDIKA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2011/2012 





BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.
1.2  Tujuan
1.2.1        Tujuan umum
Mahasiswa mendapat pengalaman nyata dalam menerapkan Asuhan kebidanan pada klien bayi sesuai masalah yang timbul sesuai pendekatan masalah kebidanan.
1.2.2        Tujuan khusus
1)      Mampu mengkaji dan menganalisis data
2)      Mampu mengidentifikasi diagnosa kebidanan pada klien serta menentukan prioritas masalah
3)      Mampu mengantisipasi masalah potensial yang akan timbul
4)      Mampu memberikan kebutuhan segera pada klien
5)      Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan pada klien
6)      Mampu melaksanakan rencana yang di buat serta mampu mengevaluasinya


1.3  Manfaat
1.3.1        Bagi  Keluarga Pasien
Mampu memahami masalah yang terjadi pada klien
1.3.2    Bagi Bidan
Mampu memberikan tindakan segera yang di butuhkan oleh klien
         1.3.3   Bagi lahan / BPS
Mampu memberikan pelayanan yang sesuai dan memuaskan bagi klien
1.3.4   Bagi Institusi
Mampu memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa
1.3.5    Bagi Mahasiswa
Mempunyai tanggung jawab atas tugas profesinya
Mempunyai pegangan etik kebidanan
Dapat bertindak cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan kebidanan
1.4  Waktu dan tempat pelaksanaan
Asuhan kebidanan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2012 Di Posyandu dusun 4 Kincang Wetan Jiwan.

1.5 Metode Penulisan
Penyusunan Asuhan Kebidanan menggunakan metode deskriptif yaitu membuat uraian tentang sesuatu dan menceritakan apa adanya semua hal yang dapat di amati pada masalah yang bersangkutan
1.6  Sistematika Penulisan
1.6.1        BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang,tujuan,manfaat,tempat dan waktu,metode penulisan dan sistematika penulisan.
1.6.2        BAB II Tinjauan pustaka terdiri dari konsep dasar dan manajemen asuhan kebidanan.
1.6.3 BAB III Tinjauan kasus berisi tentang pengkajian,interpretasi data,diagnosa potensial,antisipasi,intervensi,implementasi dan evaluasi.
1.6.4        BAB IV Pembahasan berisi tentang kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
1.6.5        BAB V Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.




 
BAB II
TINJAUAN TEORI

A.Konsep Dasar
1. Pengertian anak balita
Anak Balita sebagai masa emas atau "golden age" yaitu insan manusia yang berusia 0-6 tahun (UU No. 20 Tahun 2003), meskipun sebagian pakar menyebut anak balita adalah anak dalam rentang usia 0-8 tahun.
Kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio-emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.
Secara psikologis, rentang usia tersebut dibagi dalam 3 tahapan yaitu masa sebelum lahir, masa bayi dan masa awal kanak-kanak. Pada ketiga tahapan tersebut banyak terjadi perubahan yang mencolok, baik fisik maupun psikologis, karena tekanan budaya dan harapan untuk menguasai tugas-tugas perkembangan tertentu, yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pembagian menurut tahapan tersebut sangat tergantung pada faktor sosial, yaitu tuntutan dan harapan untuk menguasai proses perkembangan yang harus dilampaui anak dari lingkungannya.
 Pada setiap tahap perkembangan, terdapat beberapa aspek fisik dan psikologis yang terjadi, misalnya pada masa bayi secara umum menunjukkan bahwa anak sangat tergantung pada orang dewasa, sedangkan saat anak memasuki awal masa kanak-kanak, ketergantungan mulai berkurang dan ada harapan serta perlakuan tertentu dari kelompok sosial serta mulai tumbuh kemandirian, yang akan berakhir saat anak mulai masuk sekolah dasar. Perkembangan pada setiap aspek memiliki tingkat dan kecepatan yang berbeda-beda baik, tergantung dari faktor individu maupun lingkungan yang menstimulirnya. Seluruh perkembangan ini akan dilampaui anak dan setiap aspek perkembangannya tidak berdiri sendiri melainkan saling terkait satu sama lain.
Bedasarkan hal tersebut, maka tumbuh kembang anak serta kemampuan mereka dapat diidentifikasi lebih awal, yang selanjutnya dapat dikembangkan. Berbekal pemahaman tentang perkembangan anak balita maka orang tua atau orang dewasa lainnya dapat mengetahui titik terpenting untuk pengembangannya, dengan menitik beratkan pada masa belajar anak. Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan anak balita tersebut perlu diarahkan pada peletakan dasar-dasar yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosio-emosional, bahasa, komunikasi yang seimbang sebagai dasar pembentukan pribadi.
2. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Perkembangan kemampuan dasar anak-anak berkolerasi dengan pertumbuhan dan mempunyai pola yang tetap dan berlangsung secara berurutan. Dalam rangka merangsang tumbuh kembang anak secara optimal maka pengembangannya harus dilakukan secara menyeluruh terhadap semua aspek kemampuan yang sesuai dengan pembagian kelompok umur.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular. Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagain atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa, serta sosialisai dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya.
3. Ciri Perkembangan Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
      1. Perkembangkan menimbulkan perubahan perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
      2. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia mengalami tahapan sebelumnya. Contoh: seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri, dan tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terlambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.
      3. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
      4. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.
      5. Perkembangan mempunyai pola yang tetap perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
a.    Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah anggota tubuh
        1. Perkembangan terjadi lebih dahulu pada kemampuan gerak kasar diikuti kemampuan gerak halus.
      1. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan tahap perkembangan seorang anak memiliki pola yang teratur dan berurutan, dan tahapan tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan, dan sebagainya.
4.    Stimulasi Tumbuh Kembang Anak
Sebelum mamahami tentang periode dan aspek perkembangan yang berlangsung pada anak balita, maka penting dipahami beberapa prinsip tentang stimulai tumbuh kembang. Stimulasi tumbuh kembang pada anak balita merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh kembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi tumbuh kembang anak dilakukan oleh orang tua, yang merupakan orang terdekat dengan anak, pengganti ibu atau pengasuh anak, anggota keluarga lain dan orang dewasa lainnya. Kurangnya sti,ulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak motorik halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan yakni :
                                                             a.      Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
                                                            b.      Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengan anak.
                                                             c.      Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
                                                            d.      Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
                                                             e.      Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4 (empat) aspek kemampuan dasar anak.
                                                             f.      Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.
                                                            g.      Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.
                                                            h.      Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas keberhasilannya.
5.              Kemampuan Anak di Bawah Usia Lima Tahun (12 – 59       bulan)
Pada masa ini kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi eksresi/pembuangan. Periode penting dalam tumbuh kembang masa usia ini akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada usia 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung; dan tejadi pertumbuhan serabut-serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf hingga bersosialisasi.


a.      Kemampuan Motorik
Masa ini disebut sebagai masa sangat aktif dari seluruh masa kehidupannya, karena tingkat aktivitasnya dan perkembangan otot besar mereka sedang tumbuh. Demikian halnya dengan kemampuan motorik halus anak, sudah mulai meningkat dan menjadi lebih tepat pada saat berusia 5 tahun. Koordinasi tangan, lengan dan tubuh dapat bergerak bersama dibawah koordinasi yang lebih baik daripada mata.
Dengan demikian masa ini disebut juga sebagai masa belajar berbagai kemampuan dan keterampilan, dengan berbekal rasa ingin tahu yang cukup kuat dengan seringnya anak mencoba hal-hal baru dan seringnya pengulangan menyebabkan masa ini menjadi masa yang tepat untuk mempelajari keterampilan baru.
Kemampuan motorik yang dimiliki anak sbb;
Usia 
Gerak Kasar
Gerak Halus
12-15 bulan 
  • Berjalan tanpa pegangan sambil menarik mainan yang bersuara,
  • Berjalan mundur,
  • Berjalan naik dan turun tangga,
  • Berjalan sambil berjinjit
  • Menangkap dan melempar bola
  • Bermainan balok dan menyusun balok.
  • Memasukkan dan mengeluarkan benda kedalam wadah.
  • Memasukkan benda yang satu ke benda lainnya.
15-18 bulan 
  • Bermain di luar rumah.
  • Bermain air
  • Menendang bola.
  • Meniup ,
  • Membuat untaian.
18-24 bulan
  • Melompat,
  • Melatih keseimbangan tubuh,
  • Mendorong mainan dengan kaki.
  • Mengenal berbagai ukuran dan bentuk,
  • Bermain puzzle,
  • Menggambar wajah atau bentuk,
  • Membuat berbagai bentuk dari adonan kue/lilin mainan.
24-36 bulan 
  • Latihan menghadapi rintangan,
  • Melompat jauh,
  • Melempar dan menangkap bola besar.
  • Membuat gambar tempelan,
  • Memilih dan mengelompokkan benda-benda menurut jenisnya,
  • Mencocokan gambar dan benda,
  • Konsep jumlah,
  • Bermain/menyusun balok-balok.
36-48 bulan 
  • Menangkap bola kecil dan melemparkan kembali.
  • Berjalan mengikuti garis lurus,
  • Melompat dengan satu kaki,
  • Melempar benda-benda kecil ke atas,
  • Menirukan binatang berjalan,
  • Berjalan jinjit secara bergantian.
  • Memotong dengan menggunakan gunting,
  • Menempel guntingan gambar sesuai dengan cerita.
  • Menempel gambar pada karton.
  • Belajar 'menjahit' dengan tali rafia.
  • Menggambar/menulis garis lurus, bulatan,segi empat, huruf dan angka.
  • Menghitung lebih dari 2 atau 3 angka.
  • Menggambar dengan jari, memakai cat,
  • Mengenal campuran warna dengan cat air,
  • Mengenal bentuk dengan menempel potongan bentuk.
48-60 bulan 
  • Lomba karung
  • Main engklek
  • Melompat tali.
  • Mengenal konsep "separuh atau satu"
  • Menggambar dan atau melengkapi gambar,
  • Menghitung benda-benda kecil dan mencocokkan dengan angka.
  • Menggunting kertas (sudah dilipat) dengan gunting tumpul,
  • Membandingkan besar/kecil, banyak/sedikit, berat/ringan.
  • Belajar 'percobaan ilmiah'
  • Berkebun.

 
6.              Kebutuhan Anak Balita
Setiap anak yang dilahirkan membawa sejumlah potensi. Potensi tersebut akan dapat berkembang secara optimal apabila dikembangkan sejak dini melalui pemenuhan kebutuhan kesehatan, gizi yang memadai, layanan pengasuhan yang tepat.
Upaya pembinaan tumbuh kembang anak dirahkan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional dan sosial anak. Upaya tersebut dilakukan sedini mungkin sejak di dalam kandungan dengan perhatian khusus pada bayi dan anak balita yang merupakan masa kritis dan masa emas bagi kelangsungan tumbuh kembang anak.
Secara umum kebutuhan anak balita terbagi pada 2 bagian yaitu (1) kebutuhan fisik seperti kebutuhan untuk hidup: fisiologis, makan, minum, dan istirahat. (2) kebutuhan psikologis yaitu rasa aman, nyaman, disayang, serta diperhatikan, sehingga anak tumbuh percaya diri dan bangga akan kemampuan dirinya. (3) perlakuan yang salah (4) tindakan yang dapat dilakukan. (5)
    1. Kebutuhan Fisik Anak Balita
Kebutuhan fisik anak balita menurut rentang usia dapat dilihat dari matriks berikut ini:
NO 
SIKLUS/
USIA ANAK 
KEBUTUHAN ESSENSIAL 
JENIS LAYANAN 
Janin dalam kandungan sampai lahir 
  • Asupan gizi seimbang
  • Pemberian makanan bergizi seimbang
  • Suplementasi gizi mikro
  • Janin tumbuh kembang secara normal
Pelayanan pemeriksaan kehamilan
Stimulasi janin dalam kandungan 
Penyuluhan tentang konsep diri ibu hamil 
  • Pencegahan dan pengobatan penyakit
  • Imunisasi TT
  • Pencegahan penyakit menular lainnya
  • Pengobatan
  • Asuhan persalinan
Pertolongan persalinan
5. Asuhan bayi baru lahir
1.Pencatatan berat dan panjang lahir.
2. Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) a.l:
  • Pemeriksaan kesehatan
  • Penanganan penyakit
  • Injeksi vitamin K1
  • Pemberian salep mata
  • Perawatan tali pusar
- Menjaga bayi tetap hangat 
Bayi 0-28 hari
1.Asupan gizi seimbang 
  • Inisiasi menyusui dini
  • Pemberian ASI ekslusif
  • Pemberian makanan bergizi seimbang bagi ibu
  • Suplementasi gizi mikro bagi ibu
2. Asuhan bayi baru lahir
  • Pencatatan berat dan panjang lahir
  • Manajemen terpadu bayi muda (MTBM) yang mencakup antara lain:
    • Pemeriksaan kesehatan
    • Penanganan penyakit
    • Injeksi vitamin K1
    • Pemberian salep mata
    • Perawatan tali pusar
    • Menjaga bayi tetap hangat
3.Pencegahan penyakit
Pemberian Imunisasi
4.Tumbuh kembang normal  
Stimulasi tumbuh kembang
5. Akte kelahiran 
Pencatatan kelahiran & penerbitan akte kelahiran 
Bayi 1 – 24 bulan 
  1. Asupan gizi seimbang
Pemberian ASI ekslusif untuk bayi usia 1-6 bulan 
Pemberian makanan bergizi dan Suplementasi gizi makro kepada ibu 
Pemberian ASI untuk usia 6-24 bulan
Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan 
Pemberian makanan keluarga bergizi seimbang untuk anak usia 1 tahun keatas 
Pemberian zat gizi mikro mulai usia 6 bulan


2. Tumbuh kembang normal 
Penimbangan setiap bulan
Stimulasi dini 
Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu, keluarga, dan pengasuh lainnya 
Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (DIDTK) 
  1. Pencegahan dan pengobatan penyakit
Imunisasi lengkap sebelum usia 1 tahun 
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS)
Perawatan balita gizi buruk 
Pencegahan penyakit menular. 
Anak 2-6 tahun 
  • Asupan gizi seimbang
Pemberian makanan dengan gizi seimbang (family food)
Fortifikasi /suplementasi zat gizi mikro sampai usia 5 tahun
  • Tumbuh kembang normal
Penimbangan balita setiap bulan sampai usia 5 tahun 
Stimulasi dini 
Penyuluhan stimulasi tumbuh kembang bagi ibu, keluarga, dan pengasuh lainnya 
Deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (DIDTK) 
  • Pencegahan dan pengobatan penyakit
Imunisasi booster
Manajemen terpadu balita sakit (MTBS) 
Perawatan balita gizi buruk 
Pencegahan penyakit menular lainnya 
  • Pengembangan kecerdasan jamak:
    • Verbal/bahasa
    • Matematik/logika
    • Spasial
    • Kinestetik
    • Musik
    • Interpersonal
    • Intrapersonal
    • Naturalis
    • Spiritual
Pendidikan dini melalui pemberian rangsangan pendidikan sesuai tahap perkembangan dan potensi anak mencakup:
  • Pengembangan sensori motor,
  • Pengembangan main peran,
  • pengembangan main pembangunan.
  • Bimbingan keagamaan sesuai sesuai usia anak.
- Bimbingan belajar sambil bermain bagi anak usia 3 – 4 tahun untuk memenuhi hak anak atas pendidikan.

Janin sampai 6 tahun yang mempunyai kebutuhan khusus 
  • Penerimaan dan kasih sayang
  • Pemeliharaan dan perawatan.
  • Asuhan, bimbingan, didikan dan pembinaan
- perlindungan
Pemeliharaan, perawatan, bimbingan, pendidikan, pembinaan dan perlindungan
Sesuai kebutuhan khususnya 


7.      Gangguan yang Sering Ditemukan

Terdapat beberapa gangguan yang sering ditemukan pada anak dan perlu diketahui orang tua atau pengaush sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan dengan segera. Gangguan yang sering ditemukan adalah sebagai berikut:
a.      Gangguan Bicara dan Bahasa
Kemampuan berbicara merupakan indikator seluruh perkembangan anak, karena kemampuan berbahasa sensitif terhadap keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya. Hal ini akan melibatkan aspek kognitif, motorik, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan dampaknya akan menetap.
b.      Cerebral Palsy
Merupakan suatu kelainan gerakan dari postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertuimbuhannya.
c.       Down Syndrom
Anak dengan Down Syndrom adalah individu yang tidak dapat dikenal dari fenotifnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih. Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal. Beberapa faktor penting seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterlambatan untuk menolong diri sendiri.

d.      Perawakan Pendek
Atau disebut sebagai short stature merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang berada dibawah persentil 3 atau -2SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut. Penyebabnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.
e.       Autisme
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak usia 3 tahun. Pervasif berati meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
f.       Retardasi Mental
Merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan tingkat intelegensi yang rendah (IQ <70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal .
g.      Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hyperaktivitas (GPPH)
GPPH disebut juga sebagai Attention Dificultty Hyperactivity Disorder (ADHD).Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan seringkali disertai dengan hiperaktivitas.




B.Manajemen Kebidanan
1. pengkajian
Ø Data Subjektif.
Data yang dibuat atau disusun dari hasil anamnesa Biodata/Identitas
Nama anak                      : Untuk mengenal dan memanggil, mencegah kekeliruan dengan pasien lain.
Umur                               : dalam kurun waktu reproduksi sehat, dikenal bahwa usia aman untuk membatasi kehamilan dan persalinan.
Jenis kelamin                   : Untuk mengetahui kebutuhan segera pasien
Nama orangtua                : Menudahkan memberikan konseling terhadap keluhan yang di rasakan
 Agama                            : Memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan kepercayaan yang dianut klian.
Pendidikan                      : Pendidikan dan pengetahuan yang rendah dapat mempengaruhi terhadapat kesehatan ibu .
Pekerjaan                         : pekerjaan yang berat dapat mempengaruhi kesehatan ibu. Jika pekerjaan ibu sangat berat maka harus diberikan konseling tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi keselamatan.
Alamat                             : Untuk mengetahui dimana tempat tinggal ibu, mencegah kekeliruan bila ada nama yang sama.
Keluhan Utama               : Keluhan utama yang paling dirasakan oleh ibu sehingga datang ke tempat pelayanan kesehatan yang menyangkut 5W+1H.
Riwayat penyakit            : Adanya keluarga yang pernah mengalami kejadian yang sama
Respon keluarga              : Tanggapan keluarga tentang masalah yang di alami oleh anak
Riwayat Kesehatan         : Untuk mengetahui masa kehamilan yang lalu,cukup bulan/tidak.jenis persalinan spontan /tidak terdapat indikasi /tidak.
Komplikasi                      : Ibu (HT,partus lama,infeksi,penggunaan obat,KPD,perdarahan)
Riwayat pemberian nutrisi : Asi tercukupi/tidak,PASI di berikan /tidak  
Status kesehatan terakhir: Untuk mengetahui adanya alergi terhadap makanan,debu atau obat.
Imunisasi dasar                : BCG,HEPATITIS B,POLIO,DPT,CAMPAK
2.Data Objektif
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum               : baik atau tidak
Kesadaran                       : tingkat kesadaran pasien, missal composmentis, apatis, soporakomatus.
TTV                                 : Nadi normalnya 80-100 x/menit
                                           Suhu normalnya 36,5-37,5oc
                                           Berat badan ukur berat badan dan bandingkan dengan sebelum hamil.
                                           Tinggi Badan : mengukur tinggi badan
Pemeriksaan Fisik            : Inspeksi
Kepala : kulit kepala bersih, rambut tidak rontok, warna hitam/pirang.
                                           Muka : tidak oedema, tidak pucat
Mata :simetris /tidak, konjungtiva merah muda/putih, sclera icterus/tidak.
                                           Hidung : bersih/tidak, ada polip/tidak, ada PCH/tidak.
Mulut : mukosa bibir lembab/tidak, ada stomatitis/tidak, ada caries gigi/tidak, lidah bersih/tidak.
                                           Telinga : bersih/tidak, ada serumen/tidak
                                           Leher : ada pembesaran kelenjar tiroid/tidak. dan ada bendungan vena jugularis/tidak.
Dada : ada retraksi dinding dada/tidak
Payudara : terdapat benjolan abnormal/tidak, payudara bersih/tidak.
                                           Perut :  ada kelainan/tidak
                                           Genetalia : Ukuran,bentuk,kelainan
                                           Anus : ada /tidak
                        Ekstremitas atas dan bawah : Simetris /tidak,sindaktil/polidaktil.
DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL  
                                           Mengidentifikasi diagnosa / masalah yang mungkin akan muncul berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi
TINDAKAN SEGERA  : Tindakan segera oleh bidan untuk mencegah terjadinya diagnosa/masalah potensial.
INTERVENSI                : suatu pengembangan rencana yang menyeluruh yang meliputi : apa yang diidentifikasikan oleh kondisi setiap masalah yang berkaitan, gambaran tentang apa yang terjadi berikutnya,konseling: dan rujukan.
IMPLEMENTASI          : sesuai dengan masalah dan kebutuhan ibu maka dilakukan implemesusunntasi dari rencana tindakan yang telah disusun, implementasi selalu diupayakan dalam waktu singkat, efektif,hemat dan berkualitas.
EVALUASI                    : adalah proses penilaian pencapaian tujuan suatu pengkajian ulang rencana kebidanan, sedangkan tujuan dari evaluasi adalah menentukan pasien dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan menilai efektifitas rencana kebidanan atau asuhan kebidanan.
                                           Jadi secara rinci catatan perkembangan berisi uraian yang berbentuk SOAP (subyektif, obyektif,assessment, planning) dari catatan perkembangan dapat mengetahui beberapa hal antara lain apakah tujuan sudah tercapai dan perlu adanya perubahan modifikasi dalam perencanaan dan tindakan.




BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah penulis mengadakan studi kasus pada balita dengan kasus berat badan tidak naik di Posyandu dusun 4 kincang wetan Jiwan dan memahami penatalaksanaan medis pada klien tersebut, maka penulis akan memaparkan secara teori dan membandingkan dengan penatalaksanaan dalam praktek. Adapun hasil pembahasan adalah sebagai berikut:
a. Data Subjektif
Pada kasus ini An. “F” dengan umur 2 tahun mengalami masalah susah makan yang berakibat dengan menurunnya berat badan.Hal ini sangat wajar terjadi di tumbuh kembang balita.
b. Data Objektif
Data objektif meliputi pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik yang telah dilakukan pada klien ialah dilakukan pemeriksaan keadaan umum, suhu, nadi, pernafasan di peroleh hasil keadaan umum baik suhu 36,5 0C, nadi 80 x/menit, pernapasan 20  x/menit,TB:95 cm,BB:8,8kg. Mata tidak anemis,sclera tidak ikterus,pandangan tidak kabur. Wajah tidak ada oedem.dan tidak ada kloasma. Gigi tidak ada caries dan tidak ada perdarahan gigi. Leher tidak ada pembesaran vena jugularis dan pembesaran kelenjar tyroid. Dada simetris tidak ada benjolan abnormal. Axilla tidak ada pembesaran getah bening dan tidak ada benjolan abnormal. Sistem respiratori tidak ada whezing dan ronchi. Pinggang tidak ada kelainan (kifosis,lordosis dan skoliosis). Ekstremitas bawah simetris.Genetalia luar tidak oedem. Anus tidak ada benjolan abnormal.
c. Diagnosa kebidanan
            Diagnose/masalah yang didapat yaitu An. “F” umur 2 tahun mengalami masalah tumbuh kembang dengan berat badan tidak naik.Diagnose/masalah ini merupakan pengembangan mengenai masalah dari interpretasi data dasar kedalam identifikasi yang spesifik mengenai diagnose, masalah ataupun kebutuhan yang ditunjang oleh data subyektif dan obyektif.
Berdasrkan teori dan kasus yang terdapat di lahan, tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek lahan.
d. Planning/perencanaan
Asuhan kebidanan yang diberikan pada An.”F” dengan masalah berat badan yang tidak naik menurut buku panduan tumbuh kembang (denver) perlu dilakukan manajemen yaitu : 1. Lakukan komunikasi terapeutik. 2.Memberikan penjelasan tentang masalah yang terjadi. 3.Menganjurkan ibu untuk mengawasi pola makan anak. 4.Menjelaskan pada ibu untuk memberi makan yang bergizi.5.Menjelaskan tentang KIE tumbuh kembang anak sesuai usia. 6. Lakukan konsultasi dengan petugas kesehatan bila masalah belum teratasi.Hal ini sesuai dengan penanganan di prkatek lahan dan tidak ada kesenjangan.
e. Implementasi/pelaksanaan
Pelaksanaan yang diberikan pada An.“F” terdapat kesesuaian dengan teori karena pelaksanaan yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dan telah disetujui oleh keluarga.
f. Evaluasi
Hasil evaluasi yang diharapkan pada An.“F”dengan masalah kenaikan berat badan yaitu:
1). Ibu mampu mengetahui masalah yang terjadi pada anaknya.
2). Setelah dilakukan pemeriksaan di harapkan ibu mengerti dengan
     keadaannya dan masalah tumbuh kembang balita segera teratasi.

BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari data subjektif diperoleh kesimpulan,An.“F” umur 2 tahun dengan keluhan tidak bertambahnya berat badan.Data objektif diperoleh kesimpulan, keadaan anak saat ini dalam keadaan baik, data tersebut diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Dari hasil diagnosa kebidanan diperoleh kesimpulan, pada An.“F” adalah Kondisi dalam keadaan baik.Diagnosis tersebut ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif.
Dari data planning diperoleh kesimpulan, rencana asuhan kebidanan pada tumbuh kembang balita dengan masalah tidak bertambahnya berat badan selama satu bulan dengan mengacu pada standar asuhan yaitu denver.
Dari data implementasi dapat disimpulkan pelaksanaan yang diberikan pada An.“F” terdapat kesesuaian dengan teori karena pelaksanaan yang dilakukan telah sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya dan telah disetujui oleh keluarga.
Dari data evaluasi dapat disimpulkan semua asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan standar asuhan manajemen pelayanan tumbuh kembang pada balita.
B. Saran
Untuk Mahasiswa:
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan , untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Refrensi terbaru dalam penulisan laporan ini sangat diperlukan guna mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
Untuk lahan :
Dengan adanya presentasi kasus ini lebih banyak perhatian dan bimbingan kepada  mahasiswa dengan tujuan untuk meningkatkan pelayanan dan pendidikan.
Untuk instusi :
Semoga dengan adanya presentasi kasus dilahan dapat dijadikan klasifikasi antara teori di kampus dengan di lahan.