Berikan senyum untuk setiap orang yang kamu temui

Beratnya beban hidup yang kita pikul sekarang, masih banyak orang yang beban hidupnya lebih berat. Tapi itu di dunia,,,
ketika di Akhirat kita tidak tahu apakah beban kita akan lebih ringan atau sebaliknya :)

Selasa, 23 April 2013

KONSEP KESUBURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB SUNTIK


2.1         Konsep Dasar Kesuburan
2.2.1    Definisi
Konsep kesuburan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kemampuan menghasilkan keturunan.
Kesuburan atau fertilitas adalah kemampuan alami seorang wanita untuk memberikan keturunan. Sebagai ukuran, tingkat fertilitas adalah jumlah anak lahir per pasangan, orang, atau populasi (Kamus Kesehatan, 2012).

2.2.2   Syarat- Syarat Kesuburan Wanita
Menurut Martha (2012 : 17), syarat-syarat kesuburan seorang wanita adalah sebagai berikut :
1)        Ovulasi yang tetatur / memuaskan.
2)        Saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur. Saluran ini akan memberi gizi dan membantu embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim dan mengadakan implantasi.
3)        Selaput dinding yang sehat bagi proses implantasi .
4)        Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir yang melancarkan perjalanan sel sperma sehat sampai ke saluran telur.
5)        Keharmonisan antar hubungan suami-istri yang menunjang.

 
2.2.3   Faktor Yang Mempengaruhi Kesuburan
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita :
1)        Usia
Pada wanita yang berusia 20-35 tahun adalah masa yang yang paling tinggi kesuburannya dan usia di atas 37 tahun kesuburan perlahan-lahan akan menurun sampai usia 40-50 tahun memasuki masa menopouse kesuburan wanita akan menurun drastis dan cadangan sel telur akan habis pada masa ini (Junaidi, 2012 : 10).
2)        Merokok
Merokok mengganggu sistem vaskularisasi (peredaran darah) dalam tubuh. Padahal, bila jaringan tidak mendapat aliran darah yang cukup, maka seluruh organ tubuh, termasuk organ-organ reproduksi, menjadi tidak sehat. Sehingga prodiktivitas sel telur akan buruk dan wanita tersebut akan cepat mengalami menopouse (berhenti haid) dan serviks dan tuba falopii akan mengalami kerusakan secar prelahan (Junaidi, 2012 : 11)
3)        Obesitas
Kegemukan atau obesitas bagi wanita harus diperhatikan mengingat bila bila BMI (body mass index) di atas 25, lemak secara otomatis menjalani proses esterifikasi (proses spontan yang mengubah lemak menjadi hormon). Sayangnya, hormon ekstra yang dihasilkan itu malah mengganggu keseimbangan hormon yang sudah ada di dalam tubuh. Padahal, untuk proses pengeluaran sel telur, syarat utamanya adalah hormon dalam kondisi seimbang  (Junaidi, 2012: 10)
4)        Kelainan organ reproduksi
Organ reproduksi yang tidak normal tidak akan bisa berfungsi  sebagaimana mestinya sehingga bisa menyebabkan seorang wanita sulit untuk mendapatkan kehamilan. Diantara kelainan organ reproduksi yang dapat menghambat wanita untun mendapatkan kehamilan yaitu endometriosis, kelainan lendir serviks (terlalu kental dan terlalu asam), adanya mioma uteri, dan riwayat IMS dan radang panggul. (Fauziah, 2012: 32)
5)        Mengkonsumsi alkohol
Alkohol dapat menyebabkan penurunan kesehatan seseorang secara umum, dan dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan haid sehingga mengurangi kemungkinan wanita untuk hamil.
(Junaidi, 2012: 12)
6)        Penggunaaan alat kontrasepsi
Penggunaaan alat kontrasepsi non hormonal seperti metode KB alamiah tanpa alat (senggama terputus, pantang berkala dan MAL), metode alamiah dengan alat (kondom, spermiside, dan diafragama),  serta IUD tidak akan mengganggu kesuburan seorang wanita. Hal ini karena metode kontrasepsi tersebut tidak menggunakan hormon untuk mengatur kehamailan. Jadi ketika metode tersebut sudah tidak digunakan maka dengan cepat akan terjadi kehamilan kembali (Junaidi, 2012: 13).
Sedangkan kontap seperti vasektomi dan tubektomi ini sebenarnya tidak terjadi perubahan dalam fungsi seksual (tidak terjadi perubahan hormon dalam ovarium). Tetapi karena metode ini mempunyai mekanisme kerja dengan cara menghambat pertemuan sperma dan sel ovum secara permanen dengan menutup saluran tuba falopii (pada wanita) dan oklusi vase deferensia (pada pria), maka dengan hali ini tidak akan terjadi kehamilan (Saifuddin, 2010: MK79-85).
Berbeda dengan penggunaan kontrasepsi hormon yang dapat menghambat kesuburan seorang wanita yang memakainya. Untuk KB pil oral kontrasepsi ini akan membutuhkan waktu sekitar 1–3 bulan lebih lama untuk mendapatkan kesuburan jika dibandingkan dengan akseptor KB IUD dan metode alamiah lainnya. Lamanya kembalinya kesuburan pada aksptor KB pil ini tidak dipengaruhi oleh waktu penggunaan KB, tetapi karena usia akseptor lebih tua, terutama telah menggunakan KB pil dalam jangka waktu yang lama (Hartanto, 2004: 126). Begitu juga untuk KB suntik tidak terbukti bahwa kontrasepsi suntik mempengaruhi kesuburan secara permanen. Suntik 3 bulan yang  mengandung DMPA  membutuhkan waktu 6 bulan dari suntikan terakhir untuk mengembalikan kesuburannya tanpa memandang lama penggunaan (Nugroho, 2007 : 13). Menurut Hartanto (2004: 172), akseptor KB suntik 3 bulan akan mendapatkan kesuburan rata-rata 6-12 bulan. Sedangkan untuk akseptor KB suntik 1 bulan akan mendapatkan kembali haidnya setelah 3-5 bulan setelah penyuntikan.

2.2.4   Cara Meningkatkan Kesuburan
Junaidi (2012: 18-19), mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kesuburan dapat melakukan hal-hal berikut :
1)   Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
2)   Minum banyak air putih, minimal 2,5 liter setiap hari.
3)   Menjalani pola hidup sehat, makan makanan bergizi, hindari asap rokok dan paparan radiasi.
4)   Mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kesuburan separti coklat, kerang, telur, alpukat, pisang, dan hati.
5)   Istirahat cukup dan olahraga secara teratur
6)   Menghindari stress dan mampu mengelola stress dengan baik.
7)   Berfikir positif dan berdo’a.
Selain hal-hal di atas, berdasarkan informasi dari www.Liputan6.com (14 Februari 2012), dalam tulisannya menyampaikan untuk dapat meningkatkan kesuburan wanita adalah dengan cara :
1)        Minum multivitamin seperti Asam Folat, Vitamin B12, dan Selenium bisa membantu meningkatkan kesehatan sekaligus kesuburan wanita.
2)        Menurunkan berat badan
Lemak tubuh menghasilkan hormon estrogen, yang membuat siklus ovulasi tubuh. Menghilangkan 5% dari berat badan Anda dapat meningkatkan pembuahan oleh wanita.
3)        Menghindari mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein karena hal tersebut bisa mengganggu pergerakan tuba falopii dalam membara sel telur.
4)        Melakukan hubungan seksual secara teratur yaitu seminggu  satu kali.
5)        Mengganti KB setelah 10 kali suntikan (KB suntik 3 bualn) dengan KB non hormonal untuk menstabilkan hormon  (Suroso, 2011).

2.2.5   Pengembalian Kesuburan Setelah Menggunakan KB
Menurut Manuaba (2010: 292), KB adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat sementara ataupun permanen. Setiap program KB akan mempunyai efek yang berbeda terhadap kesuburan seorang wanita, tetapi untuk KB alamiah dengan alat ataupun tanpa alat tidak akan mempengaruhi kesuburan akseptornya. Berbeda dengan metode KB suntik.
Penggunaan KB suntik 1 bulan dan suntik 3 bulan akan berpengaruh terhadap lama kembalinya kesuburan seorang wanita. KB suntik 1 bulan, mantan akseptor akan mendapatkan haidnya kembali rata-rata 3-5 bulan.  Hal ini bisa terjadi karena untuk hormon yang terkandung dalam KB suntik 1 bulan dapat lebih cepat dimetabolisme oleh tubuh. Sedangkan untuk KB suntik 3 bulan, mantan akseptor akan memerlukan waktu 1,5-3 bulan lebih lama untuk kembali hamil jika dibandingkan dengan akseptor KB pil. Hal ini tergantung pada kecepatan metabolisme DMPA dan juga pada berat badan akseptor. Tidak ditemukan bukti bahwa kontrasepsi suntik 3 bulan menyebabkan gangguan kesuburan secara permanen. Lebih dari 50% mantan akseptor akan mengalami haid kembali setelah 6 bulan dan rata-rata 85% 12 bulan dari suntikan yang terakhir. Lama atau tidaknya penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan tidak menyebabkan terjadinya efek komulatif dari obatnya (Hartanto, 2004:172).  Hanya saja, obat KB yang disuntikan akan tersimpan dalam jaringan lemak tubuh sehingga dalam darahnya masih tersimpan hormon progesteron, maka sebagian wanita memerlukan waktu untuk mendapatkan kesuburan rahim yang sebelumnya kondisi pada dinding endometrium mengalami atrofi dengan kelenjar yang tidak aktif (Hartanto, 2004: 166).


KONSEP KONTRASEPSI SUNTIK 1 BULAN DAN SUNTIK 3 BULAN


2.1         Konsep Dasar Kontrasepsi
2.1.1   Definisi Kontrasespi
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Konsepsi (pembuahan, fertilisasi) adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) isteri dengan sel mani (spermatozoa) suami pada saluran telur. Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal (Manuaba, 2010:591).
Suntik KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang mampu melindungi seorang ibu terhadap kemungkinan hamil yang diberikan dengan cara suntikan, kontrasepsi ini berisikan hanya hormon progesteron (BKKBN, 1991).

2.1.2   Jenis Kontrasepsi
1)        Metode Sederhana
Hartanto (2004:42), mengemukakan bahwa kontrasepsi metode sederhana dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a)         Dengan alat
Metode ini terdiri dari kondom, sepermiside, dan diafragma.
b)        Tanpa alat
Metode ini terdiri dari pantang berkala,senggama terputus, dan metode emenorea laktasi (MAL).
2)        Metode Efektif
a)         Pil
Varney (2006 :142-143), mengemukakan bahwa terdapat dua jenis pil yaitu : pil kombinasi (estrogen dan progesteron) dan mini pil (berisi esrogen yang kadarnya rendah yaitu sekitar(0,5 mg atau kurang)
b)        Susuk (implan)
Menurut Saifuddin (2010 : MK-53), di Indonesia dikenal beberapa jenis implant yaitu :
(1)          Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga yang diisi dengan 36 mg Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
(2)          Implanon terdiri dari satu batang putih lentur yang diisi dengan 68 mg 3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
(3)          Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.
c)         Intra uterin Devices (IUD)
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilasi. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus (Saifuddin, 2010: MK-74­).


d)        Suntik
Ada beberapa macam Kontrasepsi Suntikan yaitu kontrasepsi suntikan progestin dan kombinasi.
(1)          Kontrasepsi suntikan progestin terdiri dari Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang di berikan setiap 3 bulan dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik intramuskular (Saifuddin, 2010: MK-41).
(2)          Kontrasepsi suntikan kombinasi yaitu terdiri dari 25 mg Depo medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat diberikan injeksi I.M Sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Saifuddin, 2010: MK- 34).
3)        Metode Kontap
a)         Tubektomi adalah suatu kontrasepsi yang efektif dan permaen untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang perempuan yaitu dengan mengokalusi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Saifuddin, 2010: MK-79).


b)        Vasektomi adalah  prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi (Saifuddin, 2010 : MK 85).


2.1.3   Konsep Dasar KB suntik 1 Bulan Dan KB suntik 3 Bulan
1)   KB Suntik 1 Bulan
a)    Profil
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali (Saifuddin, 2010: MK-34).
b)   Cara Kerja
(1)     Mencegah ovulasi
(2)     Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
(3)     Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
(4)     Menghambat gamet ke tuba
c)    Keuntungan Kontrasepsi
Saifuddin (2010: MK-34), meengemukakan keuntungan kontrasepsi suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1)     Resiko terhadap kesehatan kecil
(2)     Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
(3)     Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan tidak perlu menyimpan obat.
(4)     Jangka panjang dan efek samping kecil
d)   Keuntungan Non Kontrasepsi
Saifuddin (2010: MK-34), mengemukakan keuntungan non kontrasepsi suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1)     Mengurangin jumlah perdarahan
(2)     Mengurang nyeri saat haid
(3)     Mencegah anemia
(4)     Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
(5)     Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
(6)     Mencegah kehamilan ektopik
(7)     Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
(8)     Pada    keadaan   tertentu   dapat    diberikan    pada    perempuan     usia premenopouse.
e)    Kerugian
Saifuddin (2010: MK-34-35), mengemukakan kerugian menggunakan KB suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1)     Terjadi   perubahan   pada  pola  haid   seperti   tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan selama sampai 10 hari
(2)     Mual,   sakit kepala,  nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua dan ketiga
(3)     Ketergantungan   klien    terhadap   pelayanan   kesehatan.   Klien  harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan suntikan
(4)     Efektifitasnya   berkurang  bila  digunaan bersamaan dengan obat-obat epilepsy atau obat tubercolusis
(5)     Dapat  menimbulkan   efek  samping yang serius seperti jantung, stroke, bekuan  darah  pada paru atau otak yang kemungkinan timbulnya tumor hati
(6)     Panambahan berat badan
(7)     Tidak   menjamin   perlindungan   terhadap   penularan  terhadap infeksi menular seksual, hepatitis B atau intervensi virus HIV
(8)     Kemungkinan  terlambatnya  pemulihan  kesuburan setelah penghentian pemakaian
f)    Yang  Boleh Menggunakan KB suntik 1 bulan
Orang-orang yang boleh  menggunakan KB suntik 1 bulan menurut Saifuddin (2010: MK-35), adalah sebagai berikut :
(1)     Usia reproduksi
(2)     Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
(3)     Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitasnya tinggi
(4)     Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
(5)     Mengalami anemi dan nyeri haid hebat
(6)     Riwayat kehamilan ektopik
(7)     Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
g)   Yang tidak boleh menggunakan KB suntik 1 bulan
Saifuddin (2010: MK-35), mengemukakan orang-orang yang tidak boleh  menggunakan KB suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1)     Hamil atau diduga hamil
(2)     Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
(3)     Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(4)     Penyakit hati akut dan kanker payudara.
(5)     Usia > 35 tahun yang merokok
(6)     Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180 / 110 mmHg)
(7)     Riwayat kelainan tromboemboli / dengan kencing manis > 20 tahun
(8)     Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan atau migrain
h)   Waktu Menggunakan KB suntik 1 bulan
Berdasarkan waktu yang tepat untuk memulai menggunakan KB suntik 1 bulan Saifuddin (2010: MK-36), adalah sebagai berikut :
(1)     Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak diperlukan kontrasepsi tambahan
(2)     Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau penggunaan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
(3)     Bila   klien  pasca   persalinan  >   6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama diberikan, asal saja dapat dipastikan ibu tidak hamil
(4)     Bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat diberikan
(5)     Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan atau dalam waktu 7 hari
(6)     Ibu  dengan   menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain dan dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal kombinasi, selama ibu tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan kombinasi dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu-ragu perlu dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
(7)     Bila   kontrasepsi  sebelumnya   juga   kontrasepsi    hormonal, dan  ibu tersebut ingin mengganti dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
(8)     Ibu   yang   menggunakan   metode  kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka suntikan pertama dapat diberikan asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil dan pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 – 7 siklus haid metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya IUD dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka sutikan pertama diberikan hari 1 – 7 siklus haid. Cabut segera IUD.
i)     Cara Menggunakan KB suntik 1 Bulan
Suntikan kombinasi (KB suntik 1 bulan) diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular dalam. Klien diminta setiap 4 minggu. Suntikan ulang dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang sudah diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi yang lain untuk 7 hari saja (Saifuddin, 2010: MK-37).
j)     Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan saat penggunaan KB suntik 1 bulan menurut Saifuddin (2010: MK-37), yaitu :
(1)     Amenorhoe yaitu tidak datang haid setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi kecuali pemakaian cyclofem.
(2)     Pusing/mual/muntah yang akan hilang dalam waktu dekat.
(3)     Spotting yaitu bercak-bercak perdarahan diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.



2)   KB suntik 3 Bulan
a)        Profil
Kontrasepsi suntikan adalah jenis kontrasepsi yang sangat efektif, aman, dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, dan kembalinya kesuburan lebih lambat, rata-rata 4-12 bulan. Sangat cocok untuk masa laktasi karena tidak menekan produksi ASI (Saifuddin, 2010: MK-41).
Kontrasepsi suntikan adalah hubungan suatu metode Kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama) yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap bersenggama, tetapi tetap reversible (Hartanto, 2004: 165).
b)        Jenis
(1)      Depo Medroksi Progesteron (Deproprovera), mengandung 150 mg DMPA yang diberika setiap 3 bulan dengan cara disuntik I.M (di daerah bokong).
(2)      Deponorestiteron Entanat (Deponoristerat) yang mengandung 200 mg Norestindron Entanat, dibeikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik I.M .




c)        Cara Kerja
Menurut Saifuddin (2010: MK-41), cara kerja dari KB suntik 3 bulan adalah sebagai berikut :
(1)      Menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadi ovulasi dengan jalan menekan pembentukan realizing factor hypothalamus.
(2)      Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
(3)      Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
(4)      Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
d)       Yang Boleh menggunakan KB suntik 3 Bulan
Yang boleh menggunakan KB suntik 3 bulan menurut  Saifuddin (2010: MK-43), adalah sebagai berikut :
(1)      Usia reproduksi
(2)      Nulipara dan yang telah memiliki anak
(3)      Setelah melahirkan atau abortus dan tidak menyusui
(4)      Tidak memakai KB yang mengandung estrogen
(5)      Perokok
(6)      Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi.
(7)      Sering lupa minum pil


e)        Yang Tidak Boleh Menggunakan KB suntik 3 Bulan
Yang tidak boleh menggunakan KB suntik 3 bulan menurut  Saifuddin (2010: MK-43), adalah sebagai berikut:
(1)      Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
(2)       Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(3)      Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorea.
(4)      Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.
(5)      Diabetes melitus disertai komplikasi.
f)         Keuntungan Dan Keterbatasan
Menurut Saifuddin (2010: Mk-42), keuntungan dan keterbatasan  dari penggunaan KB suntik 3 bulan yaitu :
(1)      Keuntungan
(a)      Sangat Efektif
(b)     Mencegah kehamilan jangka panjang
(c)      Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
(d)     Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
(e)      Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI dan tumbuh kembang bayi.
(f)      Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
(g)     Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
(h)     Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
(i)       Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara dan radang panggul.
(j)       Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
(2)      Keterbatasan
(a)      Sering ditemukan gangguan haid, seperti : siklus haid memendek atau memanjang, spotting, perdarahan yang banyak atau sedikit, dan bahkan tidak mendapatkan haid sama sekali.
(b)     Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.
(c)      Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang.
(d)     Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (densitas).
(e)      Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, nervositas, jerawat.



g)        Cara menggunakan
Cara penggunaan KB suntik 3 bulan menurut Saifuddin (2010: MK-44) yaitu :
(1)      Depo Progestin diberikan setiap 12 minggu dengan cara di suntik intramuskuler.
(2)      Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular dalam di daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalau dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari.
(3)      Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi oleh etil / isopropil alkohol 60 – 90 %. Biarkan kulit kering sebelum disuntik,setelah kulit kering baru disuntik.
(4)      Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya dengan menghangatkannya.
h)        Efek samping dan penanganannya
(1)      Gangguan haid
Gangguan haid yang sering dialami oleh akseptor yaitu : amenorhea (tidak/terlambat haid), menoragia (perdarahan yang berlebihan jumlahnya), dan spotting (bercak diluar siklus haid)
Penanganan yang diberikan menurut Prawirohardjo (2010) yaitu dengan :
(a)      Konseling
Memberikan penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan dapat memberikan gejala perdarahan tidak berlangsung lama.
(b)      Pengobatan
Pemberian tablet Estradiol 25 mg 3 x 1 untuk 3 hari atau 1 tablet pil oral kombinasi per hari untuk 14 hari. Bila hal tersebut tidak menolong diberikan suntikan intramuskuler estrogen sintetis seperti 5 mg Estradiolcyponat atau Estradiol Valerate dalam larutan minyak yang harus diulangi apabila perdarahan tidak berhenti dalam waktu 24 jam. Jika perdarahan tetap berlangsung terus, pertimbangkan untuk melakukan dilatasi dan kuretase.
(2)      Perubahan berat badan
Berat  badan akan bertambah  beberapa kilogram selama penggunaan Kb suntik 1 bulan. Oleh karena itu sebagai bidan harus memberikan konseling  pada calon akseptor bahwa kenaikan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Bila berat badan berlebihan, hentikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan dihipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak daripada biasanya (Saifuddin ,2010: MK-48)

(3)      Hematoma
Warna biru dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit (Prawirohardjo, 2010).
(4)      Pusing dan sakit kepala
Rasa berputar atau sakit kepala yang terjadi pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dan bagian kepala.
Penanganan :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping, tersebut mungkin ada tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara (Saifuddin, 2010: MK-48)
(5)      Terlambat kembali kesuburan
Hal tersebut bukan karena terjadinya kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum habisnya pelepasan obat suntikan dari deponya / tempat suntikan (Saifuddin, 2010: MK-45).
Penanganan :
Konseling : setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid akan datang pada umumnya setelah 6 bulan. Dan selama tidak haid tersebut ibu dapat saja mengalami kehamilan. Bila selama 6 bulan lebih ibu tidak juga haid, klien disarankan untuk segera ke tempat pelayanan untuk mencari penyebab tidak haidnya (Saifuddin, 2010: MK-45).