2.1
Konsep
Dasar Kontrasepsi
2.1.1 Definisi Kontrasespi
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya
kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen.
Konsepsi (pembuahan, fertilisasi)
adalah terjadinya pertemuan antara sel telur (ovum) isteri dengan sel mani (spermatozoa) suami pada saluran telur.
Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal (Manuaba, 2010:591).
Suntik
KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang mampu melindungi seorang ibu
terhadap kemungkinan hamil yang diberikan dengan cara suntikan, kontrasepsi ini
berisikan hanya hormon progesteron (BKKBN, 1991).
2.1.2 Jenis Kontrasepsi
1)
Metode
Sederhana
Hartanto (2004:42), mengemukakan
bahwa kontrasepsi metode sederhana dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a)
Dengan alat
Metode ini terdiri dari kondom,
sepermiside, dan diafragma.
b)
Tanpa alat
Metode ini terdiri dari pantang
berkala,senggama terputus, dan metode emenorea laktasi (MAL).
2)
Metode
Efektif
a)
Pil
Varney (2006 :142-143),
mengemukakan bahwa terdapat dua jenis pil yaitu : pil kombinasi (estrogen dan
progesteron) dan mini pil (berisi esrogen yang kadarnya rendah yaitu sekitar(0,5 mg atau
kurang)
b)
Susuk (implan)
Menurut Saifuddin (2010 : MK-53), di Indonesia dikenal beberapa
jenis implant yaitu :
(1)
Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga yang diisi dengan 36 mg
Levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun
(2)
Implanon terdiri dari satu batang putih lentur yang diisi dengan 68 mg
3-Keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.
(3)
Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg Levonorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun.
c)
Intra uterin Devices (IUD)
AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
AKDR membuat sperma sulit masuk kedalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilasi. Memungkinkan untuk mencegah
implantasi telur dalam uterus (Saifuddin, 2010:
MK-74).
d)
Suntik
Ada beberapa macam Kontrasepsi Suntikan yaitu kontrasepsi suntikan
progestin dan kombinasi.
(1)
Kontrasepsi suntikan progestin terdiri dari Depo Medroksiprogesteron
Asetat (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA, yang di berikan setiap 3
bulan dan Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg
Noretindron Enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik
intramuskular (Saifuddin, 2010: MK-41).
(2)
Kontrasepsi suntikan kombinasi yaitu terdiri dari 25 mg Depo medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat diberikan injeksi I.M Sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol
Valerat diberikan injeksi I.M sebulan sekali (Saifuddin, 2010: MK- 34).
3)
Metode
Kontap
a)
Tubektomi adalah suatu
kontrasepsi yang efektif dan permaen untuk menghentikan fertilitas
(kesuburan) seorang perempuan yaitu dengan mengokalusi tuba fallopi (mengikat dan memotong atau memasang
cincin), sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan ovum (Saifuddin, 2010: MK-79).
b)
Vasektomi adalah prosedur klinik untuk menghentikan kapasitas
reproduksi pria dengan jalan melakukan oklusi vasa deferensia sehingga alur transportasi sperma terhambat dan
proses fertilisasi (penyatuan dengan ovum) tidak terjadi
(Saifuddin, 2010 : MK 85).
2.1.3 Konsep Dasar KB suntik 1 Bulan Dan KB
suntik 3 Bulan
1) KB Suntik 1 Bulan
a)
Profil
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg depo medrogsi
progestaron asetat dan 5 mg estradiol sipinoat yang diberikan injeksi IM
sebulan sekali (cyclofem) dan 50 mg noretrindon enoat dan 5 mg estradiol
valerat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali
(Saifuddin, 2010: MK-34).
b)
Cara Kerja
(1) Mencegah ovulasi
(2) Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma
(3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi
(4) Menghambat gamet ke tuba
c)
Keuntungan Kontrasepsi
Saifuddin (2010: MK-34), meengemukakan
keuntungan kontrasepsi suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1) Resiko terhadap kesehatan kecil
(2) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
(3) Tidak diperlukan pemeriksaan dalam dan tidak perlu menyimpan obat.
(4) Jangka panjang dan efek samping kecil
d)
Keuntungan Non Kontrasepsi
Saifuddin (2010: MK-34), mengemukakan
keuntungan non kontrasepsi suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1) Mengurangin jumlah perdarahan
(2) Mengurang nyeri saat haid
(3) Mencegah anemia
(4) Khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker endometrium
(5) Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium
(6) Mencegah kehamilan ektopik
(7) Melindungi klien dari jenis-jenis tertentu penyakit radang panggul
(8) Pada keadaan tertentu
dapat diberikan pada
perempuan usia premenopouse.
e)
Kerugian
Saifuddin (2010: MK-34-35),
mengemukakan kerugian menggunakan KB suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1) Terjadi perubahan pada pola
haid seperti tidak teratur, perdarahan bercak atau
perdarahan selama sampai 10 hari
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan
seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua dan ketiga
(3) Ketergantungan klien terhadap
pelayanan kesehatan. Klien harus kembali setiap
30 hari untuk mendapatkan suntikan
(4) Efektifitasnya berkurang bila digunaan bersamaan
dengan obat-obat epilepsy atau obat tubercolusis
(5) Dapat menimbulkan efek samping yang serius seperti
jantung, stroke, bekuan darah pada paru atau otak yang kemungkinan
timbulnya tumor hati
(6) Panambahan berat badan
(7) Tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan terhadap infeksi menular seksual,
hepatitis B atau intervensi virus HIV
(8) Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah
penghentian pemakaian
f)
Yang
Boleh Menggunakan KB suntik 1 bulan
Orang-orang yang boleh menggunakan KB suntik 1 bulan menurut
Saifuddin (2010: MK-35), adalah sebagai berikut :
(1) Usia reproduksi
(2) Telah memiliki anak ataupun yang belum memiliki anak
(3) Ingin mendapatkan kontrasepsi dengan efektifitasnya tinggi
(4) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan
(5) Mengalami anemi dan nyeri haid hebat
(6) Riwayat kehamilan ektopik
(7) Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi
g)
Yang tidak boleh menggunakan KB suntik 1 bulan
Saifuddin (2010: MK-35), mengemukakan
orang-orang yang tidak boleh menggunakan
KB suntik 1 bulan adalah sebagai berikut :
(1) Hamil atau diduga hamil
(2) Menyusui dibawah 6 minggu pasca persalinan
(3) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(4) Penyakit hati akut dan kanker payudara.
(5) Usia > 35 tahun yang merokok
(6) Riwayat penyakit jantung, stroke atau dengan tekanan darah tinggi (>180
/ 110 mmHg)
(7) Riwayat kelainan tromboemboli / dengan kencing manis > 20 tahun
(8) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan atau migrain
h)
Waktu Menggunakan KB suntik 1 bulan
Berdasarkan waktu yang tepat untuk
memulai menggunakan KB suntik 1 bulan Saifuddin (2010: MK-36), adalah sebagai
berikut :
(1) Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid. Tidak
diperlukan kontrasepsi tambahan
(2) Bila suntikan pertama diberikan setelah hari ke 7 siklus haid, klien tidak
hamil. Klien tidak boleh melakukan hubungan seksual untuk 7 hari lamanya atau
penggunaan metode kontrasepsi yang lain selama masa waktu 7 hari
(3) Bila klien pasca persalinan
> 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama
diberikan, asal saja dapat dipastikan ibu tidak hamil
(4) Bila pasca persalinan 3 minggu dan tidak menyusui, suntikan kombinasi dapat
diberikan
(5) Pasca keguguran, suntikan kombinasi dapat diberikan atau dalam
waktu 7 hari
(6) Ibu dengan menggunakan metode kontrasepsi hormonal yang lain
dan dan ingin mengganti dengan kontrasepsi hormonal kombinasi, selama ibu
tersebut menggunakan kontrasepsi sebelumnya secara benar, suntikan
kombinasi dapat segera diberikan tanpa menunggu haid. Bila ragu-ragu perlu
dilakukan uji kehamilan terlebih dahulu.
(7) Bila kontrasepsi sebelumnya juga
kontrasepsi hormonal, dan ibu tersebut ingin mengganti
dengan suntikan kombinasi, maka suntikan kombinasi tersebut dapat diberikan
sesuai jadwal kontrasepsi sebelumnya. Tidak diperlukan metode kontrasepsi lain.
(8) Ibu yang menggunakan metode
kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka
suntikan pertama dapat diberikan asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil
dan pemberiannya tanpa menunggu datangnya haid. Bila diberikan pada hari 1 – 7
siklus haid metode kontrasepsi lain tidak diperlukan. Bila sebelumnya IUD dan
ingin menggantinya dengan suntikan kombinasi, maka sutikan pertama diberikan
hari 1 – 7 siklus haid. Cabut segera IUD.
i)
Cara Menggunakan KB suntik 1 Bulan
Suntikan kombinasi
(KB suntik 1 bulan) diberikan setiap bulan dengan suntikan intra muscular
dalam. Klien diminta setiap 4 minggu. Suntikan ulang
dapat diberikan 7 hari lebih awal, dengan kemungkinan terjadi gangguan
perdarahan. Dapat juga diberikan setelah 7 hari dari jadwal yang sudah
diberikan, asal saja diyakini ibu tersebut tidak hamil. Tidak dibenarkan
melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau menggunakan metode kontrasepsi
yang lain untuk 7 hari saja
(Saifuddin, 2010: MK-37).
j)
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan
saat penggunaan KB suntik 1 bulan menurut Saifuddin (2010: MK-37), yaitu :
(1) Amenorhoe
yaitu tidak datang haid
setiap bulan selama menggunakan kontrasepsi kecuali pemakaian cyclofem.
(2) Pusing/mual/muntah yang akan hilang dalam waktu dekat.
(3) Spotting yaitu bercak-bercak perdarahan
diluar haid yang terjadi selama menggunakan kontrasepsi suntikan.
2) KB suntik 3 Bulan
a)
Profil
Kontrasepsi suntikan adalah jenis kontrasepsi yang sangat efektif, aman, dapat
dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, dan kembalinya kesuburan
lebih lambat, rata-rata 4-12 bulan. Sangat cocok untuk masa laktasi karena
tidak menekan produksi ASI (Saifuddin, 2010: MK-41).
Kontrasepsi suntikan adalah hubungan suatu metode Kontrasepsi yang berdaya kerja panjang (lama)
yang tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap bersenggama, tetapi
tetap reversible (Hartanto,
2004: 165).
b)
Jenis
(1) Depo
Medroksi Progesteron (Deproprovera), mengandung 150 mg DMPA yang diberika
setiap 3 bulan dengan cara disuntik I.M (di daerah bokong).
(2) Deponorestiteron
Entanat (Deponoristerat) yang mengandung 200 mg Norestindron Entanat, dibeikan
setiap 2 bulan dengan cara disuntik I.M .
c)
Cara Kerja
Menurut Saifuddin (2010: MK-41), cara
kerja dari KB suntik 3 bulan adalah sebagai berikut :
(1) Menghalangi
pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum untuk terjadi
ovulasi dengan jalan menekan pembentukan realizing factor hypothalamus.
(2) Mengentalkan
lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.
(3) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.
(4) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.
d)
Yang Boleh menggunakan KB suntik 3 Bulan
Yang boleh menggunakan KB suntik 3
bulan menurut Saifuddin (2010: MK-43),
adalah sebagai berikut :
(1) Usia
reproduksi
(2) Nulipara
dan yang telah memiliki anak
(3) Setelah
melahirkan atau abortus dan tidak menyusui
(4) Tidak
memakai KB yang mengandung estrogen
(5) Perokok
(6) Menghendaki
kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektifitas tinggi.
(7) Sering
lupa minum pil
e)
Yang Tidak Boleh Menggunakan KB suntik 3 Bulan
Yang tidak boleh menggunakan KB
suntik 3 bulan menurut Saifuddin (2010:
MK-43), adalah sebagai berikut:
(1) Hamil atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7
per 100.000 kelahiran)
(2) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
(3) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid,
terutama amenorea.
(4) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara.
(5) Diabetes melitus disertai komplikasi.
f)
Keuntungan Dan Keterbatasan
Menurut Saifuddin (2010: Mk-42),
keuntungan dan keterbatasan dari
penggunaan KB suntik 3 bulan yaitu :
(1)
Keuntungan
(a) Sangat
Efektif
(b) Mencegah
kehamilan jangka panjang
(c) Tidak
berpengaruh pada hubungan suami istri
(d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak
serius terhadap penyakit jantung, dan gangguan pembekuan darah.
(e) Tidak
memiliki pengaruh terhadap ASI dan tumbuh kembang bayi.
(f) Klien tidak
perlu menyimpan obat suntik
(g) Dapat
digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause.
(h) Membantu mencegah
kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
(i) Menurunkan
kejadian penyakit jinak payudara dan radang panggul.
(j) Menurunkan krisis anemia bulan sabit (sickle cell)
(2)
Keterbatasan
(a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti : siklus haid
memendek atau memanjang, spotting, perdarahan yang banyak atau sedikit, dan
bahkan tidak mendapatkan haid sama sekali.
(b) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian
pemakaian.
(c) Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan
jangka panjang.
(d) Pada penggunaan jangka panjang dapat sedikit
menurunkan kepadatan tulang (densitas).
(e) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan
kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit
kepala, nervositas, jerawat.
g)
Cara menggunakan
Cara penggunaan KB suntik 3 bulan
menurut Saifuddin (2010: MK-44) yaitu :
(1) Depo
Progestin diberikan setiap 12 minggu dengan cara di suntik intramuskuler.
(2) Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan
dengan cara disuntik intramuskular dalam di daerah pantat. Apabila suntikan
diberikan terlalau dangkal, penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan
tidak bekerja segera dan efektif. Suntikan diberikan setiap 90 hari.
(3) Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas
alkohol yang dibasahi oleh etil / isopropil alkohol 60 – 90 %. Biarkan kulit
kering sebelum disuntik,setelah kulit kering baru disuntik.
(4) Kocok dengan baik, dan hindarkan terjadinya
gelembung-gelembung udara. Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila
terdapat endapan putih pada dasar ampul, upayakan menghilangkannya dengan
menghangatkannya.
h)
Efek samping dan penanganannya
(1)
Gangguan haid
Gangguan haid yang sering dialami
oleh akseptor yaitu : amenorhea (tidak/terlambat haid), menoragia (perdarahan
yang berlebihan jumlahnya), dan spotting (bercak diluar siklus haid)
Penanganan yang diberikan menurut
Prawirohardjo (2010) yaitu dengan :
(a) Konseling
Memberikan
penjelasan kepada calon akseptor bahwa pada pemakaian kontrasepsi suntikan
dapat memberikan gejala
perdarahan tidak berlangsung lama.
(b) Pengobatan
Pemberian tablet Estradiol 25 mg 3 x 1 untuk 3
hari atau 1 tablet pil oral kombinasi per hari untuk 14 hari. Bila hal tersebut
tidak menolong diberikan suntikan intramuskuler estrogen sintetis seperti 5 mg
Estradiolcyponat atau Estradiol Valerate dalam larutan minyak yang harus
diulangi apabila perdarahan tidak berhenti dalam waktu 24 jam. Jika perdarahan
tetap berlangsung terus, pertimbangkan untuk melakukan dilatasi dan kuretase.
(2)
Perubahan berat badan
Berat
badan akan bertambah beberapa
kilogram selama penggunaan Kb suntik 1 bulan. Oleh karena itu sebagai bidan
harus memberikan konseling pada calon
akseptor bahwa kenaikan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat saja terjadi. Bila berat badan berlebihan, hentikan
dan anjurkan metode kontrasepsi lain. Hipotesa para ahli : DMPA merangsang pusat
pengendalian nafsu makan dihipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih
banyak daripada biasanya (Saifuddin ,2010: MK-48)
(3) Hematoma
Warna biru
dan rasa nyeri pada daerah suntikan akibat perdarahan di bawah kulit (Prawirohardjo, 2010).
(4) Pusing
dan sakit kepala
Rasa berputar atau sakit kepala yang terjadi
pada satu sisi, kedua sisi atau keseluruhan dan bagian kepala.
Penanganan :
Menjelaskan kepada akseptor bahwa efek samping, tersebut mungkin ada
tetapi jarang terjadi dan biasanya bersifat sementara
(Saifuddin, 2010: MK-48)
(5) Terlambat
kembali kesuburan
Hal tersebut bukan karena terjadinya
kerusakan/kelainan pada organ genetalia, melainkan karena belum habisnya
pelepasan obat suntikan dari deponya / tempat suntikan (Saifuddin, 2010: MK-45).
Penanganan :
Konseling : setelah
suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid akan datang pada umumnya
setelah 6 bulan. Dan selama tidak haid tersebut ibu dapat saja mengalami
kehamilan. Bila selama 6 bulan lebih ibu tidak juga haid, klien disarankan
untuk segera ke tempat pelayanan untuk mencari penyebab tidak haidnya (Saifuddin,
2010: MK-45).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar