Berikan senyum untuk setiap orang yang kamu temui

Beratnya beban hidup yang kita pikul sekarang, masih banyak orang yang beban hidupnya lebih berat. Tapi itu di dunia,,,
ketika di Akhirat kita tidak tahu apakah beban kita akan lebih ringan atau sebaliknya :)

Selasa, 23 April 2013

KONSEP KESUBURAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN KB SUNTIK


2.1         Konsep Dasar Kesuburan
2.2.1    Definisi
Konsep kesuburan menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kemampuan menghasilkan keturunan.
Kesuburan atau fertilitas adalah kemampuan alami seorang wanita untuk memberikan keturunan. Sebagai ukuran, tingkat fertilitas adalah jumlah anak lahir per pasangan, orang, atau populasi (Kamus Kesehatan, 2012).

2.2.2   Syarat- Syarat Kesuburan Wanita
Menurut Martha (2012 : 17), syarat-syarat kesuburan seorang wanita adalah sebagai berikut :
1)        Ovulasi yang tetatur / memuaskan.
2)        Saluran telur yang sehat sehingga memungkinkan terjadinya pertemuan sel sperma dan sel telur. Saluran ini akan memberi gizi dan membantu embrio untuk menempuh perjalanan sampai ke rongga rahim dan mengadakan implantasi.
3)        Selaput dinding yang sehat bagi proses implantasi .
4)        Fungsi leher rahim yang memadai untuk menghasilkan lendir yang melancarkan perjalanan sel sperma sehat sampai ke saluran telur.
5)        Keharmonisan antar hubungan suami-istri yang menunjang.

 
2.2.3   Faktor Yang Mempengaruhi Kesuburan
Berikut ini ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesuburan seorang wanita :
1)        Usia
Pada wanita yang berusia 20-35 tahun adalah masa yang yang paling tinggi kesuburannya dan usia di atas 37 tahun kesuburan perlahan-lahan akan menurun sampai usia 40-50 tahun memasuki masa menopouse kesuburan wanita akan menurun drastis dan cadangan sel telur akan habis pada masa ini (Junaidi, 2012 : 10).
2)        Merokok
Merokok mengganggu sistem vaskularisasi (peredaran darah) dalam tubuh. Padahal, bila jaringan tidak mendapat aliran darah yang cukup, maka seluruh organ tubuh, termasuk organ-organ reproduksi, menjadi tidak sehat. Sehingga prodiktivitas sel telur akan buruk dan wanita tersebut akan cepat mengalami menopouse (berhenti haid) dan serviks dan tuba falopii akan mengalami kerusakan secar prelahan (Junaidi, 2012 : 11)
3)        Obesitas
Kegemukan atau obesitas bagi wanita harus diperhatikan mengingat bila bila BMI (body mass index) di atas 25, lemak secara otomatis menjalani proses esterifikasi (proses spontan yang mengubah lemak menjadi hormon). Sayangnya, hormon ekstra yang dihasilkan itu malah mengganggu keseimbangan hormon yang sudah ada di dalam tubuh. Padahal, untuk proses pengeluaran sel telur, syarat utamanya adalah hormon dalam kondisi seimbang  (Junaidi, 2012: 10)
4)        Kelainan organ reproduksi
Organ reproduksi yang tidak normal tidak akan bisa berfungsi  sebagaimana mestinya sehingga bisa menyebabkan seorang wanita sulit untuk mendapatkan kehamilan. Diantara kelainan organ reproduksi yang dapat menghambat wanita untun mendapatkan kehamilan yaitu endometriosis, kelainan lendir serviks (terlalu kental dan terlalu asam), adanya mioma uteri, dan riwayat IMS dan radang panggul. (Fauziah, 2012: 32)
5)        Mengkonsumsi alkohol
Alkohol dapat menyebabkan penurunan kesehatan seseorang secara umum, dan dapat menyebabkan wanita mengalami gangguan haid sehingga mengurangi kemungkinan wanita untuk hamil.
(Junaidi, 2012: 12)
6)        Penggunaaan alat kontrasepsi
Penggunaaan alat kontrasepsi non hormonal seperti metode KB alamiah tanpa alat (senggama terputus, pantang berkala dan MAL), metode alamiah dengan alat (kondom, spermiside, dan diafragama),  serta IUD tidak akan mengganggu kesuburan seorang wanita. Hal ini karena metode kontrasepsi tersebut tidak menggunakan hormon untuk mengatur kehamailan. Jadi ketika metode tersebut sudah tidak digunakan maka dengan cepat akan terjadi kehamilan kembali (Junaidi, 2012: 13).
Sedangkan kontap seperti vasektomi dan tubektomi ini sebenarnya tidak terjadi perubahan dalam fungsi seksual (tidak terjadi perubahan hormon dalam ovarium). Tetapi karena metode ini mempunyai mekanisme kerja dengan cara menghambat pertemuan sperma dan sel ovum secara permanen dengan menutup saluran tuba falopii (pada wanita) dan oklusi vase deferensia (pada pria), maka dengan hali ini tidak akan terjadi kehamilan (Saifuddin, 2010: MK79-85).
Berbeda dengan penggunaan kontrasepsi hormon yang dapat menghambat kesuburan seorang wanita yang memakainya. Untuk KB pil oral kontrasepsi ini akan membutuhkan waktu sekitar 1–3 bulan lebih lama untuk mendapatkan kesuburan jika dibandingkan dengan akseptor KB IUD dan metode alamiah lainnya. Lamanya kembalinya kesuburan pada aksptor KB pil ini tidak dipengaruhi oleh waktu penggunaan KB, tetapi karena usia akseptor lebih tua, terutama telah menggunakan KB pil dalam jangka waktu yang lama (Hartanto, 2004: 126). Begitu juga untuk KB suntik tidak terbukti bahwa kontrasepsi suntik mempengaruhi kesuburan secara permanen. Suntik 3 bulan yang  mengandung DMPA  membutuhkan waktu 6 bulan dari suntikan terakhir untuk mengembalikan kesuburannya tanpa memandang lama penggunaan (Nugroho, 2007 : 13). Menurut Hartanto (2004: 172), akseptor KB suntik 3 bulan akan mendapatkan kesuburan rata-rata 6-12 bulan. Sedangkan untuk akseptor KB suntik 1 bulan akan mendapatkan kembali haidnya setelah 3-5 bulan setelah penyuntikan.

2.2.4   Cara Meningkatkan Kesuburan
Junaidi (2012: 18-19), mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kesuburan dapat melakukan hal-hal berikut :
1)   Berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
2)   Minum banyak air putih, minimal 2,5 liter setiap hari.
3)   Menjalani pola hidup sehat, makan makanan bergizi, hindari asap rokok dan paparan radiasi.
4)   Mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kesuburan separti coklat, kerang, telur, alpukat, pisang, dan hati.
5)   Istirahat cukup dan olahraga secara teratur
6)   Menghindari stress dan mampu mengelola stress dengan baik.
7)   Berfikir positif dan berdo’a.
Selain hal-hal di atas, berdasarkan informasi dari www.Liputan6.com (14 Februari 2012), dalam tulisannya menyampaikan untuk dapat meningkatkan kesuburan wanita adalah dengan cara :
1)        Minum multivitamin seperti Asam Folat, Vitamin B12, dan Selenium bisa membantu meningkatkan kesehatan sekaligus kesuburan wanita.
2)        Menurunkan berat badan
Lemak tubuh menghasilkan hormon estrogen, yang membuat siklus ovulasi tubuh. Menghilangkan 5% dari berat badan Anda dapat meningkatkan pembuahan oleh wanita.
3)        Menghindari mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein karena hal tersebut bisa mengganggu pergerakan tuba falopii dalam membara sel telur.
4)        Melakukan hubungan seksual secara teratur yaitu seminggu  satu kali.
5)        Mengganti KB setelah 10 kali suntikan (KB suntik 3 bualn) dengan KB non hormonal untuk menstabilkan hormon  (Suroso, 2011).

2.2.5   Pengembalian Kesuburan Setelah Menggunakan KB
Menurut Manuaba (2010: 292), KB adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya tersebut dapat bersifat sementara ataupun permanen. Setiap program KB akan mempunyai efek yang berbeda terhadap kesuburan seorang wanita, tetapi untuk KB alamiah dengan alat ataupun tanpa alat tidak akan mempengaruhi kesuburan akseptornya. Berbeda dengan metode KB suntik.
Penggunaan KB suntik 1 bulan dan suntik 3 bulan akan berpengaruh terhadap lama kembalinya kesuburan seorang wanita. KB suntik 1 bulan, mantan akseptor akan mendapatkan haidnya kembali rata-rata 3-5 bulan.  Hal ini bisa terjadi karena untuk hormon yang terkandung dalam KB suntik 1 bulan dapat lebih cepat dimetabolisme oleh tubuh. Sedangkan untuk KB suntik 3 bulan, mantan akseptor akan memerlukan waktu 1,5-3 bulan lebih lama untuk kembali hamil jika dibandingkan dengan akseptor KB pil. Hal ini tergantung pada kecepatan metabolisme DMPA dan juga pada berat badan akseptor. Tidak ditemukan bukti bahwa kontrasepsi suntik 3 bulan menyebabkan gangguan kesuburan secara permanen. Lebih dari 50% mantan akseptor akan mengalami haid kembali setelah 6 bulan dan rata-rata 85% 12 bulan dari suntikan yang terakhir. Lama atau tidaknya penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan tidak menyebabkan terjadinya efek komulatif dari obatnya (Hartanto, 2004:172).  Hanya saja, obat KB yang disuntikan akan tersimpan dalam jaringan lemak tubuh sehingga dalam darahnya masih tersimpan hormon progesteron, maka sebagian wanita memerlukan waktu untuk mendapatkan kesuburan rahim yang sebelumnya kondisi pada dinding endometrium mengalami atrofi dengan kelenjar yang tidak aktif (Hartanto, 2004: 166).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar